Kata Pengantar
Puji syukur atas
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena limpahan rahmat-Nya saya diberi kesehatan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata kuliah Bahasa Arab.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarganya beserta sahabatnya yang membawa risalah Allah SWT dan membawa agama Islam menuju
terciptanya masyarakat yang terang.
Tak
terlupakan pula saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Isro, M.Ag yang
membimbing saya dan semua mahasiswa STKIP Islam Bumiayu dalam mata kuliah Bahasa Arab
sehingga kami mempunyai pengetahuan tentang aplikasi Bahasa Arab.
Makalah yang berjudul “majaz atau tasybih (al-Balaghah) dalam bahasa Arab,
bentuk dan aplikasinya” merupakan aplikasi dari
saya. Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut juga untuk memberikan
pengetahuan tentang tasybih
(al-Balaghah).
Saya berharap makalah ini
dapat bermanfaat dan memberi gambaran ataupun menjadi referensi kita dalam mengenal dan mempelajari tasybih.
Dalam makalah ini, saya menyadari masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan
kesempurnaan sangat saya nantikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya. Aamiin...
Bumiayu, 11 Mei 2013
DAFTAR ISI
No. Isi Halaman
1. Kata
Pengantar...................................................................................... 1
2 Daftar Isi............................................................................................... 2
3 Bab I :
Pendahuluan.............................................................................. 3
A) Latar
Belakang................................................................................. 3
B) Rumusan
Masalah............................................................................ 4
4. Bab II :
Pembahasan............................................................................. 5
A) Al-Balaghah..................................................................................... 5
B) Istilah Ilmiah dalam
Ilmu Bayan...................................................... 6
C) Keindahan Bahasa
dalam Ilmu Bayan............................................. 7
D) Pengertian
Tasybih.......................................................................... 9
E) Rukun
Tasybih................................................................................. 9
F) Tujuan
Tasybih................................................................................. 9
G) Macam-Macam
Tasybih................................................................... 10
H) Kalimat-Kalimat
Tasybih................................................................. 12
5. Bab III :
Penutup................................................................................... 15
A)
Kesimpulan...................................................................................... 15
B)
Harapan............................................................................................ 16
6. Daftar Pustaka....................................................................................... 17
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Bahasa Arab dikenal 3 istilah
ilmiah yaitu : Al-Fashahah (tampak dan jelas), Al-Balaghah (sampai dengan indah
dan jelas), dan Al-Ushlub (cara atau metode yang tersusun). Satu disiplin ilmu menafsirkan
ayat-ayat Al-Qur’an yang sangat indah dan sangat sarat akan makna itu adalah
balaghah. Balaghoh merupakan suatu disiplin ilmu yang berdasarkan kepada
kejernihan jiwa dan ketelitian menangkap keindahan dan kejelasan perbedaan yang
samar diantara macam-macam uslub ( ungkapan ). Balaghah berasal dari balagho
yang berarti mencapai target. Jadi, Balaghah secara etymology berarti mencapai
target serta tujuan dari sebuah ucapan yang indah dan fasih.
Mengenal
Balaghah berarti mengenal kehidupan bangsa Arab serta mengetahui mutu peradaban
dan kemajuan akal orang orang Arab yang kemudian dilanjutkan oleh Islam. Karena
balaghah adalah seni keindahan bahasa Arab, sebagaimana juga bangsa lain yang
mempunyai seni keindahan dalam bahasa mereka.
Dalam Ilmu
bayan dikenal aspek-aspek keindahan bahasa yang meliputi : Al-Tasybih
(perbandingan atau penyerupaan), Al-Hakiki (makna yang sebenarnya), Al-Mazaji
(makna kiyasan), Al-Kinayah (kata atau kalimat sindiran), dan Pengaruh ilmu
Bayan (dalam retorika bahasa)
Dalam kesempatan kali ini, penulis akan
menyajikan kajian Ilmu Bayan khususnya tentang “Tasybih”. Tasybih termasuk uslub bayan yang
didalamnya terdapat penjelasan dan perumpamaan. Tasybih merupakan langkah awal
untuk menjelaskan suatu makna dan sarana untuk menjelaskan sifat. Dengan
Tasybih, maka kita dapat menambah ketinggian makna dan kejelasannya serta juga dapat
membuat makna tampak lebih indah dan bermutu. Maka dari itulah saya sebagai penulis membahas tentang tasybih
(al-Balaghah)
pada makalah ini, agar mahasiswa khususnya dan umumnya bagi para pembaca mampu
mengetahui dan mempunyai pengetahuan tentang tasybih (al-Balaghah) serta mampu menerjemahkan Al-Qur’an dan
menulis dan mengucapkan ungkapan Bahasa Arab dengan indah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu
al-Balaghah ?
2. Apa saja
yang termasuk dalam istilah ilmiah dalam Ilmu Bayan ?
3. Apa saja
yang merupakan keindahan bahasa dalam Ilmu Bayan ?
4. Apa yang
dimaksud dengan tasybih dalam ilmu bayan ?
5. Apa saja
rukun tasybih dalam ilmu bayan itu ?
6. Apa tujuan
tasybih dalam ilmu bayan ?
7. Sebutkan
macam-macam tasybih dalam ilmu bayan !
BAB II
PEMBAHASAN
A. AL-BALAGHAH
Satu disiplin ilmu menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang
sangat indah dan sangat sarat akan makna itu adalah balaghah. Balaghoh
merupakan suatu disiplin ilmu yang berdasarkan kepada kejernihan jiwa dan
ketelitian menangkap keindahan dan kejelasan perbedaan yang samar diantara
macam-macam uslub ( ungkapan ). Balaghah berasal dari balagho yang berarti
mencapai target. Jadi, Balaghah secara etymology berarti mencapai target serta
tujuan dari sebuah ucapan yang indah dan fasih. Ilmu Balaghah disusun untuk
menjelaskan keistimewaan dan keindahan susunan bahasa dan segi-segi i’jaz
Al-Qur’an. Seorang ahli balaghah yang termasyhur yaitu Abdul Qaahir Al-Jurjani
yang mengarang kitab Dalailul I’jaz dalam ilmu Ma’ani dan kitab Asrarul Balaghah
dalam ilmu Bayan.
Mengenal
Balaghah berarti mengenal kehidupan bangsa Arab serta mengetahui mutu peradaban
dan kemajuan akal orang orang Arab yang kemudian dilanjutkan oleh
Islam. Karena balaghah adalah seni keindahan bahasa Arab,
sebagaimana juga bangsa lain yang mempunyai seni keindahan dalam bahasa mereka.
Ilmu
Balaghah bertujuan untuk menyampaikan makna secara jelas dan sempurna ke dalam
hati pembaca atau pendengar. Ungkapan yang indah adalah ungkapan yang mampu
menceritakan kegembiraan yang dahsyat atau kekaguman serta ketakutan yang
dikemas dengan indah. Keindahan inilah yang berasal dari sang pembicara yang
mampu mengungkapkan apa yang ada di dalam hati kita secara dalam dan sempurna.
Seakan-akan ada makna yang melayang layang
dan belum jelas dalam hati kita.
B. ISTILAH
ILMIAH DALAM ILMU BAYAN
Ada 3 istilah ilmiah dalam ilmu Bayan, yakni :
v Al-Fashahah (
Tampak dan Jelas )
v Al-Balaghah (
Sampai dengan indah dan jelas )
v Al-Ushlub (
Cara atau metode yang tersusun)
1. AL- Fashahah ( Tampak dan Jelas )
a. Pengertian
secara etimologi : “al-zhuhur wa al-Bayan” tampak dan nyata/jelas.
b. Secara
Istilahi dalam ilmu retorika atau keindahan kata berarti : “suatu ungkapan yang
jelas maksudnya, bagus susunan kata-katanya, dan mudah mengucapkannya”.
c. Contoh
al-Fashahah : “kami mengutus seorang Rasul hanya dalam bahasa kaumnya”.
2. Al-Balaghah
( Sampai dengan indah dan jelas )
a. Ta’rif
secara etimologi: “al-wushul wa al-intiha’i” atau sampai dengan jelas dan
indah.
b. Secara
definitif : “Suatu penyampaian pengertian yang indah dan jelas, dengan ungkapan
yang jelas lagi fasih”.
c. Contoh
al-Balaghah : “Pada tempat yang penuh rahmat Allah, mereka di dalamnya kekal”.
3. Al-Ushlub
( Cara atau metode yang tersusun)
a. Secara
harfiyah : “cara perangkaian kata yang tersusun”.
b. Menurut
Istilah ilmu retorika, ialah ; “suatu pengertian yang dinyatakan dengan
kata-kata yang tersusun dalam bentuk yang lebih dekat guna mencapai tujuan yang
dimaksud oleh perkataan tersebut”.
c. Contoh
al-Ushlub : “dan tidak ada noda usang bagi bulan purnama kemilau, tetapi pada
wajahnya kelihatan cemaran dari tamparan”.
C. KEINDAHAN
BAHASA DALAM ILMU BAYAN
Ada 5 aspek keindahan bahasa dalam ilmu Bayan, yakni:
Ø Al-Tasybih
(perbandingan atau penyerupaan)
Ø Al-Hakiki
(makna yang sebenarnya)
Ø Al-Mazaji
(makna kiyasan)
Ø Al-Kinayah
(kata atau kalimat sindiran)
Ø Pengaruh ilmu
Bayan (dalam retorika bahasa)
1) Al-Tasybih ( perbandingan atau
penyerupaan )
a. Secara
harfiyah: “perbandingan atau perumpamaan kata dengan kata lain”
Seperti: Wajah
gadis cantik dengan rembulan”.
b. Menurut
Istilah ilmu retorika: “suatu ungkapan mengenai sesuatu yang mempunyai
persamaan sifat atau persamaan yang lainnya”. Dengan menggunakan kata ‘ka’ (seperti/laksana/bagaikan,
dll)”.
c. Contoh
al-Tasybih: “Anda seperti matahari bercahaya. Meskipun anda telah melampau
bintang zuhal”.
2) Al-Hakiki (makna yang sebenarnya)
a. Secara
harfiyah : “makna yang selayaknya atau yang sebenarnya”.
b. Menurut
Istilah ilmu retorika: “kata yang dipakai dalam kalimat menurut arti yang
sebenarnya”.
c. Contoh
al-Hakiki: “Ahmad membaca buku”
3) Al-Mazaji (makna kiyasan)
a. Secara
harfiyah : “jalan/perjalanan/kebolehan/kiyasan”.
b. Menurut Istilah ilmu retorika, ialah ;
“kata yang digunakan dalam kalimat bukan menurut arti yang sebenarnya, karena
ada ‘alaqah/hubungan atau qarinah/bukti/sebab yang menghalangi arti yang
dimaksud menurut yang sebenarnya”
c. Contoh al-Mazaji: “Ini adalah suatu
kitab yang telah kami turunkan kepadamu supaya kamu membawa manusia dari
kegelapan ke cahaya”.
4) Al-Kinayah
(kata atau kalimat sindiran)
a. Secara
harfiyah : “sindiran atau menyebutkan sesuatu perkataan dengan maksud yang
lain”.
b. Menurut
Istilah ilmu retorika, ialah ; “lafazh yang diucapkan atau digunakan dan
dimaksudkan dengan lafazh itu pengertiannya yang lain serta boleh pula
pengertian yang sebenarnya”
c. Contoh al-Kinayah: “Si Pulanah jauh
tempat jatuh anting-antingnya”.
5) Pengaruh
ilmu Bayan (dalam retorika bahasa)
Dari pembahasan
ilmu bayan yang telah dijelaskan di depan yang meliputi aspek ilmiah bahasa
(al-fasahah, al-balaghah dan al-uslub), juga aspek keindahan bahasa (al-tasbih,
al-hakiki, al-majazi, dan al-kinayah) semuanya memberikan pengaruh yang besar
dalam penyampaian teks/kalam dalam aneka bentuk/sighat kebahasaan.
Seseorang akan
menjadi penulis/penyair/ahli pidato yang dianggap kreatif, baik, terkenal dan
masyhur hanya dengan menguasai kajian kebahasaan di atas. Keahlian ini bisa
diawali dengan membaca syair-syair, kitab sastra dan dan mempelajari bentuk
keunikan lafazh dan susunan yang terkandung dalam kalimat.
D. PENGERTIAN TASYBIH
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tasybih
ialah perbandingan
atau perumpamaan kata dengan kata lain. Secara etimologis Tasybih bermakna
tamsil, yang berarti ‘Perumpamaan’ atau ‘Penyerupaan’. Sedangkan Tasybih
menurut ahli ilmu bayan adalah suatu istilah yang di dalamnya terdapat
pengertian penyerupaan atau perserikatan antara dua perkara (Musyabah dan
Musyabah bih). Perserikatan tersebut terjadi pada suatu makna ( wajh al-syibh)
dan dengan mengunakan sebuah alat (adat Tasybih).
Tasybih
termasuk uslub bayan yang didalamnya terdapat penjelasan dan perumpamaan.
Tasybih merupakan langkah awal untuk menjelaskan suatu makna dan sarana untuk
menjelaskan sifat. Dengan Tasybih, maka kita dapat menambah ketinggian makna
dan kejelasannya serta juga dapat membuat makna tampak lebih indah dan bermutu.
Berikut ini ungkapan al-Ma’arri dalam bentuk Tasybih.
E. RUKUN
TASYBIH
Suatu ungkapan dinamakan Tasybih jika memenuhi syarat-syarat
dalam unsur-unsurnya. Sebuah Tasybih harus memenuhi unsure-unsur berikut:
1. Musyabah, yaitu sesuatu yang hendak
diserupakan.
2. Musyabah bih, sesuatu yang
diserupai, kedua unsur ini disebut Thorafai Tasybih (kedua pihak yang
diserupakan).
3. Wajh al-Syibh, yaitu sifat yang
terdapat pada kedua pihak itu.
4.
Adat al-Tasybih, yaitu huruf atau kata yang digunakan untuk menyatakan
penyerupaan.
F. TUJUAN
TASYBIH
Secara
umum tujuan tasybih ialah untuk menjadikan suatu sifat lebih mudah diindera.
Adapun secara terperinci tujuan-tujuan tasybih ialah :
1) Bayaan miqdaar
al-shifat (menjelaskan kualitas sifat)
2) Taqriir
al-shifat (meneguhkan sifat)
3) Tahsiin
al-musyabbah (memperindah musyabbah)
4) Taqbiih
al-musyabbah (memperburuk musyabbah)
5) Tashwiir
al-musyabbah bi shuurah al-thariifah
6) Itsbaat
qadhiyyah al-musyabbah
G. MACAM-MACAM
TASYBIH
1) Tasybih mursal adalah tasybih yang
disebut adat tasybihnya. Contoh :
سرنا في ليل بهيم كانه البحر ضلا ما و
ارهابا
Artinya : “Aku berjalan pada suatu malam yang gelap dan menakutkan,
bagaikan berjalan di tengah laut.”
2) Tasybih Muakkad adalah tasybih yang
dibuang adat tasybihnya. Contoh:
الجواد في السر عة برق خا طف
Artinya : “Kecepatan kuda balap itu bagaikan kilat yang menyambar.”
3) Tasybih mujmal adalah tasybih yang dibuang
wajah syibehnya. Contoh :
وكانن الشمس المنيرة دينا ر جلته
حدائد الضراب
Artinya : “Matahari yang bersinar itu sungguh bagaikan dinar (uang logam) yang tampak kuning
cemerlang berkat tempaan besi cetakannya.”
4) Tasybih mufashal adalah tasybih yang
disebut wajah syibehnya. Contoh :
انت نجم في رفعة وضياء تجتليك العيون
شرقاوغربا
Artinya : “Kedudukan yang tinggi dan kemasyhuran bagaikan binatang yang
tinggi lagi bercahaya. Semua mata baik di belahan timur maupun barat menatap
arahmu.”
5) Tasybih baligh adalah tasybih yang
dibuang alad tasybih nya dan wajah syibehnya. Contoh :
اين ازمعت ايهذا الهما نحن نبت الربا
و انت الغمام
Artinya : “Ke manakah tuan hendak menuju, wahai raja pemurah? Kami
adalah tumbuh-tumbuhan pegunungan dan tuan adalah mendung.”
6) Tasybih tamtsil adalah tasybih bila
wajah syibehnya berupa gambaran yang dirangkai dari keadaan beberapa hal, dan disebut tasybih ghair tamtsil
bila wajah syibehnya tidak demikian. Contoh :
قدانقضت دولة الصيام وقد بشرسقمالهلال
با العيد يتلو الثريا كفااغر شره يفتح فاهررلاكل عنقود
Artinya : “Telah berakhir masa kekuasaan puasa, dan kesakitan bulan
sabit telah menyampaikan berita gembira datangnya hari raya, bulan sabit itu
mendekati gunung suraya seperti orang rakus yang membuka mulutnya untuk memakan
anggur.”
7) Tasybih dhimni adalah tasybih yang kedua
tharafnya tidak dirangkai dalam bentuk tasybih yang kita kenal,
melainkan keduanya hanya berdampingan dalam susunan kalimat. Tasybih jenis ini
didatangkan untuk menunjukkan bahwa hokum (makna) yang disandarkan kepada
musyabbah itu mungkin adanya. Contoh :
كرم تبين في كلا مك ما ثلا و يبين عتق
الخيل من اصواتها
Artinya : “Dalam pembicaraanmu terkesan kebangsawananmu karena kuda
yang istimewa itu dapat diketahui melalui ringkikannya.”
H.
KALIMAT-KALIMAT TASYBIH
Contoh-cotntoh kalimat tasybih al-balaghah antara lain:
انت كالشمس في الضياء وإن جا . وزت كيوان في علوّالمكان
Artinya : “Engkau bagaikan matahari yang memancarkan sinarnya walaupun
kau berada di atas planet Pluto di tempat yang tinggi.”
يهزالجيش حولك جانبيه # كما نفضت جناحيها العقاب
Artinya : “Pasukan di sekelilingmu bergerak seirama di
kanan kirimu, sebagaimana burung yang menggerakkan kedua sayapnya.”
هو بحر السماح و الجود فازدد # منه قربا تزدد من الفقلر بعدا
Artinya : “Ia adalah lautan kemurahan. Tingkatkan pendekatanmu
kepadanya, maka kamu akan bertamabah jauh dari kefakiran.”
وبدا الصباح كان غرته # وجه الخليفة حين يمتدح
Artinya : ”Pagi telah muncul, seakan-akan gebyarnya adalah wajah
khalifah ketika dipuji.”
من يهن يسهل الهوان عليه # ما لجرح بميت ايلام
Artinya : “Barang siapa yang merendah, maka akan mudah ia menanggung
kehinaan. Luka bagi mayat tidak memberinya sakit.”
انت كالشمس في الضياء وإن جا # وزت كيوان في علوّالمكان
Artinya : “Engkau bagaikan matahari yang memancarkan sinarnya walaupun
kau berada di atas planet Pluto di tempat yang tinggi.”
سرنا في ليل بهيم كانه البحر ضلا ما و
ارهابا
Artinya : “Aku berjalan pada suatu malam yang gelap dan menakutkan,
bagaikan berjalan ditengah laut.”
الجواد في السر عة برق خا طف
Artinya : “Kecepatan kuda balap itu bagaikan kilat yang menyambar.”
وكانن الشمس المنيرة دينا ر جلته حدائد الضراب
Artinya : “Matahari yang bersinar itu sungguh bagaikan dinar(uang
logam) yang tampak kuning cemerlang berkat tempaan besi cetakannya.”
انت نجم في رفعة وضياء تجتليك العيون شرقاوغربا
Artinya : “Kedudukan yang tinggi dan kemasyhuran bagaikan binatang yang
tinggi lagi bercahaya. Semua mata baik dibelahan timur maupun barat menatap
arahmu.”
اين ازمعت ايهذا الهما نحن نبت الربا و انت الغمام
Artinya : “Ke manakah tuan hendak menuju, wahai raja pemurah? Kami
adalah tumbuh-tumbuhan pegunungan dan tuan adalah mendung.”
قدانقضت دولة الصيام وقد بشرسقمالهلال با العيد يتلو الثريا
كفااغر شره يفتح فاهررلاكل عنقود
Artinya : “Telah berakhir masa kekuasaan puasa, dan kesakitan bulan
sabit telah menyampaikan berita gembira datangnya hari raya, bulan sabit itu
mendekati gunung suraya seperti orang rakus yang membuka mulutnya untuk memakan
anggur.”
كرم تبين في كلا مك ما ثلا و يبين عتق
الخيل من اصواتها
Artinya : “Dalam pembicaraanmu terkesan kebangsawananmu karena kuda
yang istimewa itu dapat diketahui melalui ringkikannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ada 3 istilah ilmiah dalam ilmu Bayan, yakni :
v Al-Fashahah (
Tampak dan Jelas )
v Al-Balaghah (
Sampai dengan indah dan jelas )
v Al-Ushlub (
Cara atau metode yang tersusun)
2. Ada 5 aspek keindahan bahasa dalam ilmu Bayan, yakni:
Ø Al-Tasybih
(perbandingan atau penyerupaan)
Ø Al-Hakiki
(makna yang sebenarnya)
Ø Al-Mazaji
(makna kiyasan)
Ø Al-Kinayah
(kata atau kalimat sindiran)
Ø Pengaruh ilmu
Bayan (dalam retorika bahasa)
3. Tasybih
ialah perbandingan atau perumpamaan kata dengan kata lain.
4. Rukun
tasybih :
§ Musyabah, yaitu sesuatu yang hendak
diserupakan.
§ Musyabah bih, sesuatu yang
diserupai, kedua unsur ini disebut Thorafai Tasybih (kedua pihak yang
diserupakan).
§ Wajh al-Syibh, yaitu sifat yang
terdapat pada kedua pihak itu.
§ Adat al-Tasybih, yaitu huruf.
5. Tujuan tasybih :
ü Bayaan miqdaar al-shifat (menjelaskan kualitas sifat)
ü Taqriir al-shifat (meneguhkan sifat)
ü Tahsiin al-musyabbah (memperindah musyabbah)
ü Taqbiih al-musyabbah (memperburuk musyabbah)
ü Tashwiir al-musyabbah bi shuurah al-thariifah
ü Itsbaat qadhiyyah al-musyabbah
6. Macam-macam
tasybih :
·
Tasybih mursal
·
Tasybih Muakkad
·
Tasybih mujmal
·
Tasybih mufashal
·
Tasybih baligh
·
Tasybih tamtsil
·
Tasybih dhimni
B. Harapan
Semoga dengan adanya makalah ini
dapat membantu mahasiswa dan pembaca paham dan mengetahui secara pasti tentang
tasybih.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Al-Qur’an
dan Terjemahannya penerbit: PT
Karya Toha Putra, Semarang. Hal: 105
2.
Soft Copy dari bapak Isra, M.Ag
3.
Buku fotocopyan dari bapak Isra, M.Ag
membantu banget dalam beajar
BalasHapus