METODE PEMBELAJARAN
Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan
pada pencapaian tujuan.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Metode dalam
rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan
implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan
metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat
diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.
A. METODE PEMBELAJARAN YANG BERPUSAT
PADA GURU
Ciri-ciri metode pembelajaran yang
berpusat pada guru:
1.
Guru yang harus menjadi pusat dalam kegiatan belajar mengajar. Ada tiga peran
utama yang harus dilakukan guru, yaitu: guru sebagai perencana; sebagai
penyampai informasi; dan sebagai evaluator.
2. Siswa ditempatkan sebagai objek belajar. Siswa dianggap sebagai organisme yang pasif, yang belum
memahami apa yang harus dipahami, sehingga dalam proses pembelajaran siswa
dituntut untuk memahami segala sesuatu yang disampaikan guru. Peran siswa
adalah sebagai penerima informasi yang diberikan guru. Jenis pengetahuan dan
keterampilan kadang tidak mempertimbangkan kebutuhan siswa, akan tetapi
berangkat dari pandangan yang menurut guru dianggap baik dan bermanfaat.
Sebagai objek belajar, kesempatan siswa untuk
mengembangkan kemampuan sesuai dengan bakat dan minatnya bahkan untuk belajar
sesuai dengan gaya belajarnya menjadi terbatas. Sebab dalam proses pembelajaran
segalanya diatur dan ditentukan oleh guru.
3. Kegiatan pembelajaran terjadi pada tempat dan waktu
tertentu. Misalnya dengan penjadwalan yang ketat, siswa hanya belajar manakala
ada kelas yang telah didesain sedemikian rupa sebagai tempat belajar. Adanya
tempat yang telah ditentukan, sering pengajaran terjadi sangat formal, siswa
duduk di bangku berjejer, dan guru di depan kelas. Demikian juga hanya dalam
waktu yang diatur sangat ketat. Misalnya manakala waktu belajar satu materi
tertentu telah habis maka segera siswa akan belajar materi lain sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan. Cara mengajarinya pun seperti bagian-bagian yang
terpisah, seakan-akan tak ada kaitannya antara materi pelajaran yang satu dengan lainnya.
4. Tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi
pelajaran. Keberhasilan suatu proses pengajaran diukur dari sejuah mana siswa
dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru. Materi pelajaran itu
sendiri adalah pengetahuan yang bersumber dari materi pelajaran yang
disampaikan di sekolah. Sedangkan mata pelajaran itu sendiri merupakan pengalaman-pengalaman
manusia masa lalu yang disusun secara sistematis dan logis, kemudian diuraikan
dalam buku-buku pelajaran dan selanjutnya isi buku itu harus dikuasai siswa.
Kadang-kadang siswa tidak perlu memahami apa gunanya mempelajari bahan
tersebut. Oleh karena kriteria keberhasilan ditentukan oleh penguasaan materi
pelajaran maka alat evaluasi yang digunakan biasanya adalah tes hasil belajar tertulis yang dilaksanakan secara periodik.
Terdapat beberapa metode yang berpusat pada guru, antara
lain:
1) Metode Ceramah
Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan
pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada
kelompok siswa. Metode ceramah sampai saat ini sering digunakan oleh setiap
guru. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga
adanya faktor kebiasaan baik pada guru ataupun siswa. Guru biasanya belum
merasa puas menakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan
ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang
memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah
berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar.
a.
Kelebihan Metode Ceramah
1.
Ceramah merupakan metode yang ‘murah’ dan ‘mudah’ dilakukan. Murah dalam hal
ini dimaksudkan proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang
lengkap. Sedangkan mudah dalam hal ini dimaksudkan metode ceramah hanya
mengandalkan suara guru dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang
rumit.
2.
Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran
yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam
waktu yang singkat.
3.
Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya,
guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
4.
Organisasi kelas dengan menggunakan metode ceramah dapat diatur menjadi lebih
sederhana. Ceramah tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa
dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat
dilakukan.
b.
Kekurangan Metode Ceramah
1.
Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada
apa yang dikuasai guru.
2.
Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya
verbalisme. Verbalisme adalah penyakit yang sangat mungkin disebabkan oleh
ceramah. Oleh karena itu, dalam proses penyajiannnya guru hanya mengandalkan
bahasa verbal dan siswa hanya mengandalkan kemampuan auditifnya. Sedangkan,
disadari bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang tidak sama, termasuk dalam
ketajaman menangkap materi pembelajaran melalui pendengarannya.
3.
Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap
sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi walaupun secara fisik siswa ada
di dalam kelas, namun secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti
berlangsungnya poses pembelajaran, pikiran melayang kemana-mana atau siswa
mengantuk karena gaya bertutur guru tidak menarik.
4.
Melalui ceramah sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa telah
mengerti apa yang dijelaskan oleh guru. Walaupun ketika siswa diberi kesempatan
untuk bertanya dan tidak ada seorang pun yang bertanya, semua itu tidak
menjamin siswa seluruhnya sudah paham.
2) Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi
atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode
penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru.
Walaupun dalam proses demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih
konkret. Sanjaya (2006), dan Sumantri dan Permana (1998/1999) dalam Soli Abimanyu
mengemukakan bahwa yang dimaksud metode demonstrasi adalah cara penyajian
pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan pada siswa tentang suatu
proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk
sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber
belajar lain yang ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan.
a.
Kelebihan Metode Demonstrasi
1.
Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab
siswa disuruh langsung memerhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
2.
Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tidak hanya mendengar
tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
3.
Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk
membendingkan teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini
kebenaran materi pembelajaran.
b.
Kekurangan Metode Demonstrasi
1.
Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa
persiapan yang memadai, demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyababkan
metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk mengahasilkan
pertunjukkan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya
terlebih dahulu sehingga dapat memakan waktu yang lama.
2.
Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat memadai yang berarti
penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan
dengan ceramah.
3.
Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga
guru dituntut untuk bekerja lebih professional. Di samping itu, demonstrasi juga memerlukan kemauan dan
mootivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.
3) Metode Tanya Jawab
Metode
tanya jawab adalah suatu cara penyampaian pelajaran oleh guru dengan jalan
mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Metode ini dimaksudkan untuk meninjau
pelajaran yang lalu agar para murid memusatkan lagi perhatiannya tentang
sejumlah kemajuan yang telah dicapai sehingga dapat melanjutkan pada pelajaran
berikutnya dan untuk merangsang perhatian murid.
a.
Kelebihan Metode Tanya Jawab
1.
Siswa akan menjadi aktif dengan sendirinya.
2.
Siswa tidak mengalami kebosanan karena dalam metode tersebut melibatkan siswa.
3.
Dapat memotivasi siswa untuk berani bertanya dan menjawab.
b.
Kekurangan Metode Tanya Jawab
1.
Siswa yang tidak aktif cenderung tidak memperhatikan materi yang disampaikan
guru.
2.
Metode ini tidak dapat berjalan dengan baik jika siswa dominan pasif di dalam
kelas.
3.
Hanya membuang-buang waktu saja jika tidak mendapat respon baik dari siswa.
B. METODE PEMBELAJARAN YANG BERPUSAT
PADA SISWA
1) Metode Kerja Kelompok
Metode
kerja kelompok adalah cara pembelajaran dimana siswa di dalam kelas dibagi
dalam beberapa kelompok yang dipandang sebagai satu kesatuan tersendiri untuk mempelajari
materi pelajaran yang telah ditetapkan untuk diselesaikan secara bersama.
Kelebihan
Metode Kerja Kelompok:
a. Membiasakan siswa bekerjasama, musyawarah, dan
bertanggung jawab.
b. Menimbulkan kompetisi yang sehat antar kelompok.
c. Guru dipermudah tugasnya karena tugas kerja kelompok
cukup pisampaikan kepada para ketua kelompok.
d. Ketua kelompok dilatih menjadi pemimpin yang bertanggung
jawab dan anggotanya dibiasakan patuh pada aturan yang ada.
Kekurangan
Metode Kerja Kelompok:
a. Sulit membentuk kelompok yang homogen baik segi minat,
bakat, prestasi, maupun intelegensi.
b. Pemimpin kelompok sering sukar untuk memberikan
pengertian kepada anggota, menjelaskan dan pembagian kerja.
c. Anggota kadang tidak mematuhi tugas-tugas yang diberikan
pemimpin kelompok.
d. Dalam menyelesaikan tugas, sering menyimpang dari rencana
karena kurang dikontrol oleh pemimpin kelompok dan guru.
e. Sulit membuat tugas yang sama sulit dan luasnya terutama
bagi kerja kelompok yang komplementer.
Cara
Mengatasi Kekurangan Metode Kerja Kelompok:
a. Mengkaji lebih terlebih dahulu materi pelajaran dengan
cermat, kemudian buat garis besar rincian tugasnya untuk setiap kelompok agar
bobot tugas tersebut sama beratnya.
b. Bimbingan dan pengawasan kepada setiap kelompok harus dilakukan
terus menerus.
c. Jumlah anggota dalam satu kelompok jangan terlalu banyak.
d. Motivasi yang diberikan jangan sampai menimbulkan
persaingan antar kelompok yang kurang sehat.
2) Metode Karya Wisata
Metode
karya wisata atau studi wisata sebagai metode pembelajaran adalah siswa dibawah
bimbingan guru mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan maksud mempelajari
objek belajar yang terjadi ditempat tersebut.
Kelebihan
Metode Karya Wisata:
a. Siswa dapat belajar secara langsung dilapangan sehingga pengetahuan
yang diperoleh nyata, hidup, dan bermakna.
b. Siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari masalah.
c. Motivasi dan minat belajar siswa tinggi.
d. Guru diperingan tugasnya dalam menyampaikan materi
pelajaran, karena materi disampaikan oleh narasumber atau observasi langsung
oleh siswa sendiri.
e. Siswa aktif belajar melalui observasi, wawancara,
percobaan, dan menggolong-golongkan.
Kekurangan Metode Karya Wisata:
a. Memerlukan kesiapan yang melibatkan banyak pihak.
b. Memerlukan waktu yang yang cukup lama.
c. Memerlukan biaya yang relatif tinggi.
d. Memerlukan pengawasan ketat agar siswa fokus kepada
tugasnya.
e. Laporan hasil karya wisata biasanya diserahkan tidak
tepat waktu.
Cara
Mengatasi Kekurangan Metode Karya Wisata:
a. Tentukan secara jelas tugas-tugas yang sewaktu karya
wisata dan sesudah karya wisata.
b. Pilih waktu libur untuk melaksanakan karya wisata.
c. Rencanakan pembiayaan jauh sebelum karya wisata itu
dilaksanakan.
d. Buat tata tertib pelaksanaan karya wisata secara jelas
dan dikomunikasikan secepatnya kepada siswa.
3) Metode Penemuan (Discovery)
Penemuan
diartikan sebagai prosedur pembelajaran yang mementingkan pembelajaran
perseorangan, manipulasi objek, melakukan percobaan, sebelum sampai ke
generalisasi. Metode penemuan mengutamakan cara belajar siswa aktif (CBSA).
Kelebihan
Metode Penemuan:
a. Siswa belajar melalui proses penemuan.
b. Pengetahuan yang diperoleh melalui penemuan sangat kokoh.
c. Metode penemuan membangkitkan gairah siswa dalam belajar.
d. Metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara
belajarnya sehingga ia merasa lebih terlibat dan termotivasi sendiri untuk
belajar.
e. Metode ini berpusat pada anak, dan guru sebagai teman
belajar atau fasilitator.
Kekurangan
Metode Penemuan:
a. Metode ini mempersyaratkan kesiapan mental, dalam arti
siswa yang pandai akan memonopoli penemuan dan siswa yang bodoh akan frustasi.
b. Metode ini kurang berhasil untuk kelas besar karena habis
guru untuk membantu siswa dalam kegiatan penemuan.
c. Metode ini terlalu mementingkan untuk memperoleh
pengertian, sebaliknya kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan ketrampilan.
d. Metode ini kurang memberi kesempatan untuk berpikir
kreatif karena pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi oleh
guru, begitu pula proses-prosesnya dibawah pembinaannya.
Cara Mengatasi Kekurangan Metode Penemuan:
a. Bentuklah kelompok-kelompok kecil yang anggotanya terdiri
dari siswa pandai dan siswa kurang pandai, agar siswa yang pandai bisa
membimbing siswa yang kurang pandai.
b. Metode penemuan untuk IPA dapat pula dilakukan diluar
kelas sehingga tidak memerlukan fasilitas atau bahan yang mahal.
c.
Mulailah dengan penemuan terbimbing, kemudian jika siswa sudah terbiasa dengan
metode ini maka gunakanlah metode penemuan bebas, agar siswa benar-benar dapat
berkembang berpikir kreatifnya.
4) Metode Eksperimen
Eksperimen
adalah percobaan untuk membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu.
Eksperimen dapat dilakukan pada suatu laboratorium sedangkan metode eksperimen
dalam pembelajaran dalah cara penyajian bahan pembelajaran yang memungkinkan
siswa melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau
hipotesi yang dipelajari.
Kelebihan
Metode Eksperimen:
a. Membuat siswa percaya pada kebenaran kesimpulan
percobaannya sendiri daripada menurut cerita orang atau buku.
b. Siswa aktif mengumpulkan fakta, informasi atau data yang
diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya.
c. Dapat digunakan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah
dan berpikir ilmiah.
d. Hasil belajar dikuasai siswa dengan baik dan tahan lama
dalam ingatan.
Kekurangan
Metode Eksperimen:
a. Memerluakn peralatan dan bahan percobaan yang lengkap
serta umumnya mahal.
b. Dapat menghambat lajunya pembelajaran sebab metode
eksperimen umumnya menggunakan waktu lama.
c. Kesalahan dalam eksperimen akan berakibat pada kesalahan
kesimpulannya.
d. Belum tentu semua guru dan siswa menguasai metode
eksperimen.
Cara
mengatasi kekurangan metode eksperimen:
a. Guru harus menjelaskan secara rinci hasil yang ingin
dicapai dengan eksperimen.
b. Guru harus menjelaskan prosedur eksperimen, bahan-bahan
eksperimen yang diperlukan, peralatan yang diperlukan dan cara penggunaannya,
variable yang dikontrol, dan hal yang perlu dicatat selama eksperimen.
c. Meminta setiap siswa melaporkan proses dan hasil
eksperimennya.
5) Metode Pembelajaran Unit
Metode
pembelajaran unit adalah suatu cara pembelajaran dimana siswa dan guru
mrngarahkan segala kegiatannya pada suatu pemecahan masalah yang dipelajari.
Kelebihan
Metode Pembelajaran Unit:
a. Siswa dapat belajar secara keseluruhan.
b. Pelajaran menjadi lebih berarti.
c. Situasi kelas lebih demokratis.
Kekurangan Metode Pembelajaran Unit:
a. Memilih pokok masalah yang akan dijadikan unit bukan
suatu pekerjaan yang mudah.
b. Melaksanakan pembelajaran unit menuntut kecakapan
sendiri.
c. Memerlukan ketekunan, pekerjaan dan waktu yang lebih
banyak.
d. Melibatkan banyak siswa maka memerlukan biaya yang lebih
banyak.
Cara
Mengatasi Kekurangan Metode Pembelajaran unit:
a. Kesulitan dalam memilih pokok masalah dapat diatasi
dengan cara membentuk tim atau panitia.
b. Kesulitan guru karena dalam pembelajaran unit diperlukan
banyak waktu, energi dan biaya dapat diatasi dengan mmanfaatkan waktu yang
kosong dan biayanya bisa dengan iuran sedikit demi sedikit mulai dari awalnya.
6) Metode Pembelajaran Dengan Modul
Modul
adalah suatu paket pembelajaran yang membicarakan satu satuan konsep tunggal
mata pelajaran. Jadi yang dimaksud dengan Metode pembelajaran modul merupakan
salah satu bentuk dari bentuk-bentuk belajar mandiri.
Kelebihan
Metode Pembelajaran Dengan Modul:
a. Siswa aktif belajar secara mandiri.
b. Meningkatkan kualitas hasil belajar.
c. Siswa termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
Kekurangan
Metode Pembelajaran Dengan Modul:
a. Ikatan kelas renggang, belajar bersama kurang,
padahal motivasi belajar dipengaruhi oleh kebersamaan.
b. Kesulitan dalam menulis modul.
c. Pembelajaran dengan modul umumnya kurang memperhatikan
aspek perasaan.
d. Cenderung untuk memuat materi yang banyak dalam modul,
sehingga memberatkan siswa.
Cara
mengatasi kekurangan matode pembelajaran dengan modul:
a. Perlu dibuat modul yang penguasaannya dilakukan melalui
diskusi atau kerja kelompok.
b. Modul harus disusun oleh orang yang ahli bidang mata
kuliah juga berpengalaman dalam menulis modul.
c. Materi harus disusun berdasarkan kompetensi yang ingin
dicapai.
d. Bahasa yang digunakan hendaknya bahasa baku, yaitu
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
ini referensinya dari mana?
BalasHapus