MAKALAH
MATEMATIKA
“PELUANG”
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika
Dosen
Pengampu : Dra. Nurkhikmatul Ain, M.Pd.
Disusun oleh :
1.
Titis
Mayta Sari 40212115
2.
Maesaroh
Khayati 40212116
3.
Subur
Widadi 40212117
4.
Siti
Hidayatul M 40212118
5.
Dwi
Muflihah 40212120
6.
Adi
Surya Mahandika 40212121
7.
Lukman 40212114
8.
Irma
soviana ulfa 40212113
9.
Lulu
mukhtaroh 40210164
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 3
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP
ISLAM BUMIAYU
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat-Nya kami diberi kesehatan,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata kuliah
Matematika.
Makalah yang berjudul
Peluang merupakan aplikasi dari kami. Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah
tersebut juga untuk memberikan pengetahuan tentang Peluang.
Kami berharap makalah
ini dapat bermanfaat dan memberi gambaran ataupun menjadi referensi kita dalam mengenal dan mempelajari Peluang.
Dalam makalah ini kami
menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna
perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan.
Kami berharap makalah
ini dapat bermanfaat dan memberi gambaran ataupun menjadi referensi kita dalam
mengenal dan mempelajaari tentang peluang.dalam makalah ini kami menyadari
masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan
dan kesempurnaan sangat kami nantikan.
Semoga makaalah ini
dapaat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.
Bumiayu, 01 Oktober
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar…………………………....……….............................. i
Daftar
Isi………………….........…...............….………..…………...... ii
BAB
I PENDAHULUAN……................….........….…….….. 1
a.
Latar Belakang masalah…………………...................… 1
b.
Tujuan Penulisan…………………………............…….. 1
c.
Ruang Lingkup………………….....................………… 1
BAB II PEMBAHASAN….....…………………........................ 2
a.
Pengertian Peluang …………….........……..................... 2
b.
Percobaan dan Hasil dari Suatu Percobaan….....…......... 3
c.
Ruang Sampel dan Titik Sampel……………….....…..... 3
d.
Peluang Suatu Kejadian ……………………..........….… 5
e.
Teknik Menghitung……………………….........……..... 10
BAB III PENUTUP ..................................................................... 12
a.
Kesimpulan
...................................................................... 12
b.
Saran
................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Hitung peluang mula-mula dikenal pada abad ke-17 yang bermula dari
permainan sebuah dadu yang dilempar. Peluang (kemungkinan, probability)
dari permukaan dadu yang tampak ketika dilempar, diamati dan dihitung,
perhitungan sejenis ini berkembang cukup pesat menjadi teori peluang yang
banyak pemakaiannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berpergian kita sering
mempertanyakan apakah terjadi hujan hari ini. Dalam berdagang kita selalu
berfikir tentang kemungkinan untuk mengambil keuntungan. Masih banyak contoh
lagi yang berkaitan dengan peluang.
B. TUJUAN PENULISAN
1.
Untuk memenuhi tugas matematika yaitu
tentang peluang.
2.
Sebagai media belajar mahasiswa yang
memberikan banyak latihan yang dapat menunjang belajar mahasiswa.
3.
Diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan
dalam menjelaskan konsep-konsep dalam peluang dan dapat menyelesaikan masalah
tentang peluang.
C. RUANG LINGKUP
Membahas materi tentang
peluang yang sesuai dengan materi dalam standar isi.
BAB II
PEMBAHASAN
2 Pengertian Peluang
Peluang merupakan bagian matematika yang membahas
pengukuran tingkat keyakinan orang akan muncul atau tidak munculnya suatu
kejadian atau peristiwa. Oleh karena itu, untuk mendiskusikan dimulai dengan
suatu pengamatan tersebut dinamakan suatu percobaan. Hasil dari suatu percobaan
dinamakan hasil (outcomes) atau titik sampel. Peluang disebut juga probabilitas
yang berarti ilmu kemungkinan.
Peluang semata-mata adalah suatu cara untuk menyatakan
kesempatan terjadinya suatu peristiwa. Secara kualitatif peluang dapat
dinyatakan dalam bentuk kata sifat untuk menunjukkan kemungkinan terjadinya
suatu keadaan seperti “baik”, “lemah”, “kuat”, “miskin”, “sedikit” dan lain
sebagainya. Secara kuantitatif, peluang dinyatakan sebagai nilai-nilai numeris
baik dalam bentuk pecahan maupun desimal antara 0 dan 1. Peluang sama dengan 0
berarti sebuah peristiwa tidak bisa terjadi sedangkan peluang sama dengan 1
berarti peristiwa tersebut pasti terjadi.
Peluang disebut juga probabilitas yang berarti ilmu kemungkinan.
Di dalam peluang dikenal ruang sampel dan titik sampel.
Ruang sampel adalah himpunan yang berisi semua hasil yang mungkin dari
suatu percobaan. Ruang sampel biasa dinotasikan dengan S.
Contoh 1.1
Suatu percobaan melempar satu mata uang logam . Ruang sampelnya adalah S=(B,D)
Contoh 1.2
Suatu percobaan mengambil satu buah
kartu dari enam buah kartu yang diberi nomor 1 sampai dengan 6. Ruang sampelnya
adalah S=(1,2,3,4,,5,6).
2. PERCOBAAN
DAN HASIL DARI SUATU PERCOBAAN
Contoh 2.1
Percobaan melempar satu mata uang logam (Rp500,00-an).
Hasil yang mungkin :
a.
Tampak sisi belakang (B) , yaitu nilai Rp500,00
b.
Tampak sisi depan (D) , yaitu gambar burung garuda
Contoh 2.2
Percobaan melempar satu mata dadu.
Hasil yang mungkin : sisi-sisi dadu yang menunjukkan jumlah bulatan 1, 2,
3, 4, 5, atau 6
Contoh 2.3
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, secara sengaja atau tidak manusia
juga melakukan percobaan. Misalnya nenek yang menunggu kelahiran cucunya tanpa
sadar melakukan suatu percobaan. Nenek tersebut melakukan suatu pengamatan,
cucunya akan lahir laki-laki atau perempuan.
3. RUANG SAMPEL DAN TITIK SAMPEL
Ruang sampel adalah himpunan semua hasil/kejadian yang mungkin terjadi dan dilambangkan dengan S. Di dalam peluang dikenal ruang sampel dan titik sampel.
Ruang sampel adalah himpunan semua hasil/kejadian yang mungkin terjadi dan dilambangkan dengan S. Di dalam peluang dikenal ruang sampel dan titik sampel.
Contoh 1.1
Suatu percobaan melempar satu mata uang logam . ruang sampelnya adalah S=(B,D)
Contoh 1.2
Suatu percobaan mengambil satu buah
kartu dari enam buah kartu yang diberi nomor 1 sampai dengan 6. Ruang sampelnya
adalah S=(1,2,3,4,,5,6).
Pengetosan Dua Mata Uang
A
|
G
|
|
A
|
(A,A)
|
(A,G)
|
G
|
(G,A)
|
(G,G)
|
Banyak titik sampel : 2x2 = 4
Pengetosan Dua Dadu
Pengetosan Dua Dadu
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|
1
|
(1,1)
|
(1,2)
|
(1,3)
|
(1,4)
|
(1,5)
|
(1,6)
|
2
|
(2,1)
|
(2,2)
|
(2,3)
|
(2,4)
|
(2,5)
|
(2,6)
|
3
|
(3,1)
|
(3,2)
|
(3,3)
|
(3,4)
|
(3,5)
|
(3,6)
|
4
|
(4,1)
|
(4,2)
|
(4,3)
|
(4,4)
|
(4,5)
|
(4,6)
|
5
|
(5,1)
|
(5,2)
|
(5,3)
|
(5,4)
|
(5,5)
|
(5,6)
|
6
|
(6,1)
|
(6,2)
|
(6,3)
|
(6,4)
|
(6,5)
|
(6,6)
|
Banyak titik sampel = 6x6 = 36
Pengetosan Mata Uang dan Dadu
Pengetosan Mata Uang dan Dadu
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|
A
|
(A,1)
|
(A,2)
|
(A,3)
|
(A,4)
|
(A,5)
|
(A,6)
|
G
|
(G,1)
|
(G,2)
|
(G,3)
|
(G,4)
|
(G,5)
|
(G,6)
|
Banyak titik
sampel = 2x6 = 12
4.
PELUANG
SUATU KEJADIAN
Pada suatu percobaan terdapat n
hasil yang mungkin dan masing-masing berkesempatan sama untuk muncul. Jika dari
hasil percobaan ini terdapat k hasil yang merupakan kejadian A, maka peluang
kejadian A ditulis P ( A ) ditentukan dengan rumus :
Contoh :
Pada percobaan pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang percobaan kejadian muncul bilangan genap!
Jawab : S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6} maka n ( S ) = 6
Misalkan A adalah kejadian muncul bilangan genap, maka:
A = {2, 4, 6} dan n ( A ) = 3
Pada percobaan pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang percobaan kejadian muncul bilangan genap!
Jawab : S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6} maka n ( S ) = 6
Misalkan A adalah kejadian muncul bilangan genap, maka:
A = {2, 4, 6} dan n ( A ) = 3
Misalnya S mewakili suatu ruang
sampel dengan n(s) banyaknya hasil yang mungkin yang mempunyai kesempatan sama
untuk muncul dan misal A suatu kejadian pada ruang sampel S yang berisi n(A) hasil. Peluang kejadian A didefinisikan :
Peluang (P) =Banyak kejadian muncul/Banyak kejadian yang mungkin
Contoh: P=400/1200 = 1/3
Komplemen dari nilai di atas = 1200-400:1200
= 800/1200
= 2/3Frekuensi nisbi = Banyak Kejadian Muncul/Banyak percobaan
Frekuensi harapan = Banyak percobaan x Peluang
1)
Permutasi
Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang berbeda dalam urutan tertentu. Pada permutasi urutan diperhatikan sehingga Permutasi k unsur dari n unsur adalah semua urutan yang berbeda yang mungkin dari k unsur yang diambil dari n unsur yang berbeda. Banyak permutasi k unsur dari n unsur ditulis atau.
Permutasi siklis (melingkar) dari n unsur adalah (n-1) !
Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang berbeda dalam urutan tertentu. Pada permutasi urutan diperhatikan sehingga Permutasi k unsur dari n unsur adalah semua urutan yang berbeda yang mungkin dari k unsur yang diambil dari n unsur yang berbeda. Banyak permutasi k unsur dari n unsur ditulis atau.
Permutasi siklis (melingkar) dari n unsur adalah (n-1) !
Cara cepat mengerjakan soal permutasi
dengan
penulisan nPk, hitung 10P4. Kita langsung tulis 4 angka dari 10 mundur, yaitu
10, 9, 8, 7.
Jadi 10P4 =
10x9x8x7, berapa itu? Hitung sendiri.
Contoh permutasi siklis :
Suatu
keluarga yang terdiri atas 6 orang duduk mengelilingi sebuah meja makan yang
berbentuk lingkaran. Berapa banyak cara agar mereka dapat duduk mengelilingi
meja makan dengan cara yang berbeda?
Jawab :
Banyaknya cara agar 6 orang dapat duduk mengelilingi meja makan dengan urutan yang berbeda sama dengan banyak permutasi siklis (melingkar) 6 unsur yaitu :
Jawab :
Banyaknya cara agar 6 orang dapat duduk mengelilingi meja makan dengan urutan yang berbeda sama dengan banyak permutasi siklis (melingkar) 6 unsur yaitu :
2)
Kombinasi
Kombinasi
adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya.
Pada
kombinasi AB = BA. Dari suatu himpunan dengan n unsur dapat disusun himpunan
bagiannya dengan untuk
Setiap
himpunan bagian dengan k unsur dari himpunan dengan unsur n disebut kombinasi k
unsur dari n yang dilambangkan
dengan :
Contoh :
Diketahui himpunan . Tentukan banyak himpunan bagian dari himpunan A yang memiliki 2 unsur!
Jawab :
Banyak himpunan bagian dari A yang memiliki 2 unsur adalah C (6, 2).
Diketahui himpunan . Tentukan banyak himpunan bagian dari himpunan A yang memiliki 2 unsur!
Jawab :
Banyak himpunan bagian dari A yang memiliki 2 unsur adalah C (6, 2).
Cara cepat mengerjakan soal kombinasi
dengan
penulisan nCk, hitung 10C4
kita
langsung tulis 4 angka dari 10 mundur lalu dibagi 4!, yaitu 10.9.8.7 dibagi
4.3.2.1
jadi 10C4 = 10x9x8x7 / 4x3x2x1 berapa itu? Hitung sendiri.
jadi 10C4 = 10x9x8x7 / 4x3x2x1 berapa itu? Hitung sendiri.
3. Kisaran
Nilai Peluang Matematika
Misalkan A adalah sebarang kejadian pada ruang sampel S dengan n ( S ) = n, n ( A ) = k dan
Jadi, peluang suatu kejadian terletak pada interval tertutup [0,1]. Suatu kejadian yang peluangnya nol dinamakan kejadian mustahil dan kejadian yang peluangnya 1 dinamakan kejadian pasti.
Misalkan A adalah sebarang kejadian pada ruang sampel S dengan n ( S ) = n, n ( A ) = k dan
Jadi, peluang suatu kejadian terletak pada interval tertutup [0,1]. Suatu kejadian yang peluangnya nol dinamakan kejadian mustahil dan kejadian yang peluangnya 1 dinamakan kejadian pasti.
4. Frekuensi
Harapan Suatu Kejadian
Jika A adalah suatu kejadian pada frekuensi ruang sampel S dengan peluang P ( A ), maka frekuensi harapan kejadian A dari n kali percobaan adalah n x P( A ).
Jika A adalah suatu kejadian pada frekuensi ruang sampel S dengan peluang P ( A ), maka frekuensi harapan kejadian A dari n kali percobaan adalah n x P( A ).
Contoh :
Bila sebuah dadu dilempar 720 kali, berapakah frekuensi harapan dari munculnya mata dadu 1? Jawab :
Pada pelemparan dadu 1 kali, S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } maka n (S) = 6.
Misalkan A adalah kejadian munculnya mata dadu 1, maka:
A = { 1 } dan n ( A ) sehingga :
Bila sebuah dadu dilempar 720 kali, berapakah frekuensi harapan dari munculnya mata dadu 1? Jawab :
Pada pelemparan dadu 1 kali, S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } maka n (S) = 6.
Misalkan A adalah kejadian munculnya mata dadu 1, maka:
A = { 1 } dan n ( A ) sehingga :
Frekuensi
harapan munculnya mata dadu 1 adalah
2
Peluang Komplemen Suatu Kejadian
Misalkan S adalah ruang sampel dengan n ( S ) = n, A adalah kejadian pada ruang sampel S, dengan n ( A ) = k dan Ac adalah komplemen kejadian A, maka nilai n (Ac) = n – k, sehingga :
Jadi, jika peluang hasil dari suatu percobaan adalah P, maka peluang hasil itu tidak terjadi adalah (1 – P).
Misalkan S adalah ruang sampel dengan n ( S ) = n, A adalah kejadian pada ruang sampel S, dengan n ( A ) = k dan Ac adalah komplemen kejadian A, maka nilai n (Ac) = n – k, sehingga :
Jadi, jika peluang hasil dari suatu percobaan adalah P, maka peluang hasil itu tidak terjadi adalah (1 – P).
6. Peluang Kejadian Majemuk
a. Gabungan
Dua Kejadian
Untuk setiap kejadian A dan B berlaku :
Untuk setiap kejadian A dan B berlaku :
Catatan : dibaca “ Kejadian A atau B dan dibaca “Kejadian A dan B”
Contoh :
Pada pelemparan sebuah dadu, A adalah kejadian munculnya bilangan komposit dan B adalah kejadian muncul bilangan genap. Carilah peluang kejadian A atau B!
Jawab :
Pada pelemparan sebuah dadu, A adalah kejadian munculnya bilangan komposit dan B adalah kejadian muncul bilangan genap. Carilah peluang kejadian A atau B!
Jawab :
2
Kejadian-kejadian Saling Lepas
Untuk setiap kejadian berlaku Jika . Sehingga Dalam kasus ini, A dan B disebut dua kejadian saling lepas.
Untuk setiap kejadian berlaku Jika . Sehingga Dalam kasus ini, A dan B disebut dua kejadian saling lepas.
2
TEKNIK
MENGHITUNG
Contoh
(1) :
Pada
lomba lari cepat 100 meter, empat orang lolos keputaran akhir, yaitu Adri (A),
firdaus (F), Ilham (I), dan Wahyu (W). Pada pertandingan itu tersedia dua
hadiah. Beberapa macam susunan pemenang yang mungkin muncul pada akhir
pertandingan ?
Penyelesaian
:
Pada putaran akhir yaitu pertandingan ada 4
kemungkinan pengisian pemenang pertama, yaitu A, F, I, atau W. Setelah salah
satu mereka ini mencapai garis akhir, pelari berikutnya adalah salah satu dari
tiga pelari yang tidak berhasil menjadi juara pertama. Apa saja susunan
pemenang pertama dan kedua yang mungkin, untuk lebih jelasnya dapat disusun
dalam diagram pohon.
|
|
|
||||||||||||||
|
||||||||||||||
|
|
|||||||||||||
|
|
|||||||||||||
Dari diagram pohon
tersebut dapat ditemukan hasil : 4 × (4 – 1) = 12 susunan pemenang yang mungkin
yaitu {AF, AL, AW, FA, FI, FW, IA, IF, W, WA, WF, WI}. Huruf pertama adalah
peserta yang menempati juara pertama dan huruf kedua adalah peserta yang
menempati juara kedua.
Contoh-contoh yang
diberikan, mengarah pada suatu prinsip yang disebut prinsip dasar menghitung,
yaitu berikut ini.
1.
Jika dua percobaan yang dilakukan secara
berurutan dengan hasil yang mungkin dari percobaan pertama dan hasil yang mungkin dari percobaan kedua maka
ada × kombinasi hasil dari percobaan pertama dan
kedua.
2.
Secara sama, jika k percobaan dilakukan
berurutan, dengan banyaknya hasil yang mungkin dari tiap-tiap percobaan
berturut-turut adalah , , ..., maka ada (× ) hasil yang mungkin
dari percobaan-percobaan yang dilakukan tersebut.
Jadi, jika pada taraf pertama suatu pekerjaan dapat diselesaikan
dengan n cara, taraf kedua dengan n cara, dan seterusnya sampai taraf terakhir
dapat diselesaikan dengan z cara maka cara keseluruhan pekerjaan dapat
diselesaikan dengan (m.n..z) cara. Prinsip dasar menghitung ini sangat menolong
dalam menyelesaikan soal-soal peluang.
Contoh (2) :
Ada 5 buah kartu yang diberi nomor 1, 2, 3, 4, dan 5 ditempat
dalam kotak. Dari kartu-kartu tersebut akan dibentuk bilangan yang terdiri dari
2 angka. Untuk itu dilakukan dua percobaan, yaitu pertama mengambil Satu buah
kartu dari dalam kotak lalu ditempatkan ditempat satuan pada bilangan yang akan
dibentuk, dan percobaan kedua mengambil kartu kedua lalu ditempatkan ditempat
puluhan. Jelas bahwa kartu pertama yang diambil tidak dikembalikan lagi kedalam
kotak sebelum pengambilan kartu kedua, dari percobaan ini, berapa peluang
bilangan yang terbentuk adalah bilangan genap ?
Penyelesaian
:
Dengan prinsip dasar menghitung, ada 5 cara
pengambilan kartu pertama dan 4 cara pengambilan kartu kedua. Jadi banyak
bilangan seluruhnya yangg dapat terbentuk : 5 × 4 = 20. Angka ini merupakan
banyaknya ruang sampel, jadi n(S) = 20. Sementara itu, ciri-ciri bilangan genap
angka satunyahabis dibagi 2.
Angka-angka yang menemui syarat itu adalah 2 dan 4.
Maka, untuk menghasilkan bilangan genap, ada 2 cara
pengambilan kartu pertama, dan ada 4 cara pengambilan kartu kedua. Jadi, banyak
bilangan genap yang dapat dibentuk
BAB
III
PENUTUP
a)
Kesimpulan
a.
Di dalam makalah ini kita dapat mempelajari matematika tentang peluang. Pada
bab peluang, materinya meliputi kaidah pencacahan, permutasi, kombinasi,
ekspansi binominal, ruang sampel, peluang, frekuensi harapan, komplemen dan
kejadian majemuk.
b.
Peluang merupakan bagian matematika yang
membahas pengukuran tingkat keyakinan orang akan muncul atau tidak munculnya
suatu kejadian atau peristiwa. Ruang sampel adalah himpunan semua hasil/kejadian
yang mungkin terjadi dan dilambangkan dengan S. Di dalam peluang dikenal
ruang sampel dan titik sampel. Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang
berbeda dalam urutan tertentu. Kombinasi
adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya.
c.
Sifat-sifat
peluang, misalnya S suatu ruang sampel dan A suatu kejadian pada ruang sampel
S.
d.
Jika A
= Ø maka P (A) = O
e.
Nilai
peluang kejadian A, yaitu P (A) berkisar dari O sampai 1 (O ≤ P (A)
≤ 1).
f.
Jika S ruang
sampel maka P (S) = 1.
b) Saran
Dalam
peluang yang memiliki pengertian himpunan kemungkinan hasil dari suatu
percobaan. Pastinya perhitungan matematika dengan menggunakan peluang digunakan
manusia dalam kehidupan sehari-hari dimana kita sering dihadapkan pada suatu
pertanyaan yang tidak diketahui jawabannya tetapi harus dijawab mungkin atau
tidak mungkin. Saran kami peluang itu tidak harus digunakan dalam kegiatan
sehari-hari karena perhitungan menggunakan peluang cukup rumit. Dan sebagian
besar disekitar kita juga ada yang tidak bisa menghitung. Jadi dalam mengetahui
sesuatu hal bukan hanya bisa menggunakan perhitungan peluang saja tetapi bisa
juga dengan praktik.
Terimakasih atas materinya :)
BalasHapusterima kasih atas materinya
BalasHapusFoto kok tidak termuat?
BalasHapus