MAKALAH
TUGAS
KELOMPOK
DISUSUN
GUNA MEMENUHI TUGAS PERKULIAHAN
MATA
KULIAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
DOSEN
PENGAMPU: AQIB ARDIANSYAH M.Ag
DISUSUN
OLEH:
RATNA
DESI
THYA
SHOFIA
MUTIYA
ZAQIATUN
UUT
INDAH LESTARI
AGUNG
SETYAWAN
SEH
MAOLANA
NINIK
RESTU HANDAYANI
NIA
FAOZIATYATI FAJRIN
LUKMAN
MAESAROH
KHAYATI
SUBUR
WIDADI
KELAS/SEMESTER
: PGSD 3/ 2
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP
ISLAM BUMIAYU
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup jaman dahulu melakukan
pekerjaannya secara manual tanpa adanya alat bantu. Jika ada paling hanya alat
bantu biasa (tradisional) yang belum terlalu canggih. Seiring dengan
perkembangan jaman, mulailah bermunculan teknologi. Teknologi adalah keseluruhan
sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia.
Teknologi merupakan sesuatu yang
dapat meringankan pekerjaan manusia. Dahulu, orang membajak sawah hanya dibantu
dengan kerbau, sapi dan cangkul saja, namun sekarang manusia bisa dengan mudah
membajak sawah tanpa perlu susah-susah dan mengeluarkan banyak tenaga. Cukup
hanya dengan menggunakan traktor dan teknologi lainnya yang untuk membajak maka
kerjaan manusia untuk membajak sawahpun dapat diselesaikan dengan cepat. Tidak
hanya itu sekarangpun manusia bisa melihat benda-benda di langit dengan leluasa
tidak seperti dulu jika ingin melihat benda langit manusia hanya melihat
benda-benda tertentu saja. Seperti matahari, bintang, bulan. Dengan kemajuan
teknologi manusia tidak hanya bisa melihat itu semata tetapi juga bisa melihat
galaksi, planet lain bahkan manusia bisa terjun langsung ke planet atau bulan
dengan bantuan teknologi. Tidak hanya itu saja, sekarang kemajuan teknologi
sudah semakin canggih. Dengan teknologi kita bisa melihat dan melakukan sesuatu
yang mungkin tidak bisa dilakukan sendiri dengan tangan kosong. Misalnya saja
untuk menggapai bulan, mengetahui cuaca
dan iklim yang akan terjadi di esok bahkan bulan dan tahun berikutnya. Dan
masih banyak lainnya.
Seiring dengan kemajuan teknologi
yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek kehidupan baik di bidang
ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia pendidikan. Kemajuan
teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan
dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan
untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan
untuk hal negatif.
Hubungan teknologi terhadap
kebudayaan itu saling mempengaruhi, karena budaya adalah nilai–nilai leluhur
yang diwariskan pada suatu bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau
menghargai budayanya, mungkin itu adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan
begitu beragamnya budaya orang Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke.
BAB II
PEMBAHASAN
Teknologi adalah satu ciri
yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi
keseluruhan sejarah. Sedangkan kebudayaan adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Hubungan teknologi terhadap kebudayaan itu saling mempengaruhi,
karena budaya adalah nilai – nilai leluhur yang diwariskan pada suatu bangsa. Bangsa
yang besar adalah bangsa yang mau menghargai budayanya, mungkin itu adalah
istilah yang tepat untuk menggambarkan begitu beragamnya budaya orang Indonesia
mulai dari Sabang sampai Merauke.
Tapi derasnya arus informasi dan
telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap
memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi,
Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk
melestarikan budaya negeri sendiri misalnya :
Ø Budaya Indonesia yang dulunya
ramah-tamah, gotong royong dan sopan telah melemahkan kekuatan-kekuatan
sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibatnya
kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin
meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret,
pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan
Ø Maraknya pergaulan bebas di kalangan
remaja,seperti banyaknya remaja yang melakukan seks di luar nikah,
Ø Bergantinya kebiasaan
remaja,contohnya remaja di jaman sekarang ini lebih suka berdiam diri di depan
computer untuk mermain game atau lebih suka berdiam berjam–jam hanya
untuk sekedar sharing di social media di bandingkan untuk memainkan permainan
tradisional.
Ø Penggunaan dialek bahasa Indonesia
yang tidak benar seperti bahasa di kalangan remaja ,seperti serius menjadi
ciyus, beneran menjadi enelan dsb.
Tapi dari semua dampak negative yang
terjadi pada kebudayaan, dampak positif yang di timbulkan juga cukup besar
seperti :
v Kemajuan teknologi yang bersifat
netral ( neutral technological progress) kemajuan yang terjadi karena
tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas
dan kombinasi faktor-faktor pemasukan yang sama.
v Kemajuan teknologi yang hemat tenaga
kerja ( labor-saving technological progress). Kemajuan teknologi yang
terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh
meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam
memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
v Kemajuan teknologi yang hemat modal
( capital-saving technological progress). Fenomena yang relatif langka.
Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu
pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan
untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
TEKNOLOGI DAN PENATAAN EKONOMI INTERNASIONAL
Oleh
Sumitro Djojohadikusumo
Arti, peranan dan pengaruh teknologi
dalam perekonomian dunia sungguh penting. Teknologi merupakan salah satu faktor
terpenting bagi keunggulan negara-negara maju yang mempunyai dasar industri
yang kuat. Faktor tersebut selama ini merupakan kekuatan pokok pada pihak
golongan negara-negara maju, karena dipergunakan sebagai kunci untuk
pengembangan industri. Lain daripada itu, pengaruh ilmu pengetahuan dan
teknologi adalah sangat luas terhadap segala segi kemasyarakatan agar peranan
dan fungsi ilmu pengetahuan dan teknologi dikembalikan kepada pengabdian
terhadap kesejahteraan manusia.
Peranan
sumber daya alam, sumber daya manusia dan teknologi memberikan pengaruh pada
kemajuan dan kesejahteraan manusia, yaitu dalam arti cara dan teknik bagaimana
manusia dapat mempergunakan dan mengandalkan keadaan di sekitarnya, khususnya
keadaan alam yang tersedia.
Teknologi sangat erat hubungannya
dengan ilmu pengetahuan dan ilmu teknik. Teknologi menyangkut teknik dan
peralatan untuk melakukan rencana bersangkutan. Pada hakekatnya teknologi
meliputi pengetahuan yang sistematik disertai dengan penerapan hasil
pengetahuan sebagai kegiatan dalam perkembangan masyarakat. Ilmu pengetahuan
mencakup faham dan pengertian mengenai dunia nyata di sekitar kita: ciri-ciri
intrinsik tentang hal-ikhwal ruang, materi, energi dan interaksi (hubungan
pengaruh timbal-balik) satu terhadap yang lainnya.
Pengembangan teknologi sangat
bergantung pada penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Penelitian
(research) dan pengembangan ilmu pengetahuan merupakan landasan dasar untuk
teknologi yang bermanfaat dalam pembangunan. Penelitian ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan tiga mata rantai kegiatan dalam satu siklus. Ketiga mata
rantai itu tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Sedangkan dalam tahap
sebelum siklus tersebut, sistem pendidikan merupakan prasyarat untuk
perkembangan penelitian – ilmu pengetahuan – teknologi, selanjutnya hasil
teknologi memerlukan sistem komunikasi, serangkaian kegiatan di bidang
informasi, serta pula pembinaan dan pengembangan entrepreneurship (bersifat perusahaan negara atau kesatuan usaha
swasta). Dengan demikian struktur prasaran untuk pengembangan teknologi
meliputi:
1.
Prasyarat : sistem
pendidkan
2.
Landasan dasar : penelitian dan ilmu
pengetahuan
3.
Mata rantai lanjutan : sistem
komunikasi, kegiatan informasi, inovasi dan entrepreneurship
PENGEMBANGAN PENELITIAN DAN
TEKNOLOGI
Oleh
Sumitro Djojohadikusumo
Program kebijakan riset jangka
pendek maupun jangka panjang mengandung suatu tugas berat bagi masyarakat
tenaga ilmuwan umumnya dan tenaga peneliti khususnya. Ini merupakan tantangan
untuk mengembangkan sifat dan jenis teknologi yang diperlukan untuk menghadapi
masalah-masalah pokok di masa datang. Masyarakat membutuhkan tiga jenis
teknologi yaitu teknologi maju, teknologi yang bersifat adaptif dan teknologi
yang bersifat protektif.
a)
Teknologi Maju
Kemampuan nasional di bidang
penelitian dan teknologi yang menyangkut sumber energi dan mineral , di bidang nuklir,
dan mengenai beberapa aspek pokok dalam bidang teknologi angkasa luar harus
ditingkatkan. Masalahnya karena mau tidak mau berbagai persoalan besar yang
dihadapi bangsa dalam perkembangan masa depan, langsung dan tidak langsung
berkaitan dengan bidang-bidang tersebut.
b)
Teknologi Adaptif
Dalam banyak hal teknologi yang
bersumber pada penelitian dan pengembangan di negara-negara maju masih harus
digarap dan disesuaikan dengan perimbangan-perimbangan keadaan masyarakat agar
dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pemecahan masalah-masalah kongkrit
seperti bidang pangan, pemukiman, pemeliharaan tanah dan perkembangan industri.
Ukuran-ukuran utama untuk proses adaptasi dalam pengembangan teknologi ialah
agar lebih cocok dengan pertimbangan:
1.
Penyerapan tenaga kerja (labour
absorptive)
2.
Penggunaan bahan dalam negeri (local
materials contents)
3.
Neraca pembayaran luar negeri (penambahan devisa dan/atau penghematan devisa)
Semua
itu dilaksanakan dengan tetap mempertahankan produktifitas, bahkan sedapat
mungkin meningkatkannya dalam proses produksi. Penelitian dan teknologi yang
bersifat adaptif itu antara lain menyangkut: pengembangan bibit unggul untuk
bahan pangan (beras, kedelai, jagung, sorgum) maupun bahan perdagangan (karet,
kelapa, minyak sawit) dan bahan bangunan. Begitu pula, sangat penting
pengembangan teknologi yang bersangkutan dengan serangkaian mata rantai
kegiatan setelah panen (post harvest
technology) yang meliputi proses penyimpanan/pergudangan (storage), penyaringan, pengolahan,
pengangkutan dan seterusnya. Aspek-aspek ini dengan sendirinya mengandung sifat
teknologi yang diperlukan untuk pengembangan industri dalam negeri.
c)
Teknologi Protektif
Pengembangan teknologi yang bersifat
protektif adalah untuk memelihara, melindungi dan mengamankan ekologi dan
lingkungan hidup bagi masa depan. Asas-asas patokan dalam teknologi protektif
berkisar pada konservasi, restorasi dan regenarasi sumber daya alam yang
terkandung dalam wilayah tanah air. Peningkatan dan teknologi yang dapat
meningkatkan kelestarian, memulihkan kesuburan tanah yang sudah tandus,
memanfaatkan lagi tanah alang-alang sebagai tanah garapan merupakan unsur-unsur
pokok dalam pengembangan teknologi protektif.
TEKNOLOGI
PEMBANGUNAN DAN KEBUDAYAAN
Oleh
Soedjatmoko
Aspek
dari strategi pembangunan sekarang masih dipermasalahkan dan dipersoalkan.
Misalnya sekarang kebijaksanaan-kebijaksanaan pengganti yang disusun dengan
hati-hati, harus dilaksanakan dengan efektif. Sebab kalau tidak begitu arah
perkembangan ini akan mendatangkan ketidakadilan yang selalu akan memeperlebar
jurang antara si kaya dan si miskin di suatu negara misalnya negara indonesia
itu sendiri. Banyak negara berkembang sudah menyadari bahwa membuka daerah luar
kota dengan jalan pembangunan pedesaan. Terdapat pula kesadaran-kesadaran baru
bahwa sistem sosio-tekhnologis menimbulkan kerugian-kerugian ekologis.kesadaran
ini memoertebal kebutuhan untuk menyusun pola– pola pembangunanan yang bukan
merupakan pengulangan belaka dari apa yang pernah dijalankan dinegara- negara
maju.
Negara
yang sedang berkembang terutama yang berpenduduk lebih banyak kiranya akan
harus menyusun suatu pola pembangunan yang dapat membuat mereka mampu untuk
hidup dengan suatu taraf kepadatan penduduk yang dalam tiga puluh tahun
mendatang akan mencapai dua kali yang sekarang. Negara yang berkembang harus
menjalankan kebijaksanaan perkembangan yang diarahkan pada pembekerjaan dalam
bidang bidang industri dan pertanian, dan harus mengembangkan teknologi .
starategi pembangunannya haruslah dengan gemlang dan konssten ditujukan pada
peningkatan swasembada, peningkatan kemampuan untuk berusaha sendiri pada tiap
langkah terutama didaerah pedesaan. Strategi demikian akan memerlukan pula
reorientasi dan penyusunan kembali sistem pendidikan. Strategi pembangunan itu
akan memerlukan suatu upaya yang jauh lebih cermat guna menyediakan kesempatan
untuk mengikuti pendidikan dan ketermapilan yang bermanfaat, bagi mereka yang
tidak berhasil memasuki sistem persekolahan.
Untuk
mengembangkan teknologi menengah yang sesuai dengan situasi mereka tentu saja
negara berkembang harus meningkatkan kecakapan dalam bidang teknologi tinggi
guna proses produksi dibidang-bidang tertentu, namun kebutuhan untuk teknologi
menengah lebih mendesak. Ada dua alasannya, yang pertama teknologi menengah
akan memungkinkan negara-negara itu untuk mengembangkan teknik padat karya,
teknik produksi, padat karya ini akan memungkinkan emansipasi pedesaan yang
diperlukan, lewat defersifikasi kedalam kegiatan-kegiatan non agraris. Kedua,
jika negara kurang berkembang tidak mengembangkan teknologi menengah demikian
mereka akan selalu terjerat dalam gerakan-gerakan yang akan membawa mereka
untuk mengulang pola pembangunan negara-negara industri.
Pengembangan
teknologi baru cukup mahal negara berkembang jelas tidak memiliki cukup
kekayaan maupun kemampuan teknologi serta ilmiah untuk melakukannya sendiri,
maka rakyat industri seharusnya membantu dalam hal ini. Lester Pearson pernah
menyerukan agar negara-negara industri menyumbangkan sedikitnya 5% dari dana
riset dan pengembangannya guna penanggulangan kemiskinan intenasional. Sampai
sekarang pemindahan teknologi negara-negara sedang berkembang lewat operasi
bisnis swasta tidaklah mengesankan.
Dari segi ini menjadi lebih jelas bahwa
negara-negara berkembang sangat kurang memiliki kebebasan untuk menyusun pola
pembanguanan. Jika kita hendak
mendapatkan suatu strategi pembanguan yang menuju kesuatu sistem kemasyarakatan
yang lainnya menggunakan jenis teknologi yang berbeda maka kita harus memautkan
usaha kita itu pada usaha kebudayaan tradisional untuk membentuk kembali
dirinya guna menanggulangi tantangan-tantangan kehidupan modern melainkan juga
menangani pencarian tujuan dan makna hidup terutama dihari depan yang akan jauh
lebih padat dan lebih terbatas. Dalam kerangka kebudayaan serta agama-aama yang
tradisional manusia dapat menaggulangi pertanyaan-pertanyaan tertinggi yang
dihadapkan kepada masarakat seperti kehidpan, maut, tujuan, dan makna. Dengan
faktor ini maka lingkup sempit dari kecakapan manusia yang terlibat dalam
peradaban modern dapat diperlebar, isi pengalaman manusia modern dapat
diperkaya, dan kreatifitasnya dirangsang dengan cara yang baru. Maka yng dicari
seharusnya dicari adalah suatu peradaban baru, kebudayaan baru yang tujuannya
bukannya perkembangan serta keberlimpahan yang berlipat ganda terus menerus
melainkan pemekerjaan yang terhormat dan pencukupan kebutuhan material yang
tersebar merata.
TEKNIK
MEMBENTUK MANUSIA
Oleh
Friedrich
Dessauer
Cara
terbaik bagi kita untuk mengamati pembentukan manusia oleh teknik ialah bila
kita meninjau sekolah-sekolah (mulai sekolah kejuruan sampai sekolah tinggi
teknik), juga secara sungguh-sungguh menijau pabrik-pabrik serta mengadakan
kontak dekat dengan orang-orang di situ. Berdisiplin menetap dalam
wilayah-pimpinan, tanpa melakukan “kesalahan” baik karena tidak tahu maupun
karena kelemahan, itulah yang penting. Siapa yang mempelajari dan melatih diri
semua ituselama berpuluh-puluh tahun, siapa yang lulus dari sekolah ini, dialah
yang berjalan dalam suatu ruangan dengan batas tertentu. Batas-batas itu ialah
hukum-hukum alam raya, yang menjadi sumber karyanya dan yang menentukan
batas-batas kemungkinan teknis. Tetapi tak seorang pun bertanya, apakah
batas-batas itu mutlak, apakah dibalik batas-batas tersebut ada suatu
“ketiadaan”, ataukah suatu “yang kuasa” yang memberikan hukum-hukum itu.
Bila
orang terdidik begitu selama bertahun-tahun, dia akan memenangkan hadiah besar
berupa kepastian tentang pemenuhan tujuan karyanya. Manusia teknik itu tahu:
jika saya setia bekerja dalam wilayah pimpinanku,jadi dengan penerapan hukum
alam dan dengan sarana-sarana berian yang mungkin, tanpa lalai berbakti demi
tujuan, dan jika saya menjalankan pengendalian diri dalam hal teknik, maka
pekerjaannya pasti berhasil. Begitulah kaum teknik adalah orang-orang yang
dalam profesinya dapat diandalkan. Kalau tidak begitu, tentulah mereka tidak
akan sanggup bertekat berbuat hal-hal yang berat dan besar.Maka dunia ikut
yakin serba pasti dengan mereka, dan mengharapkan dari mereka pembangunan
kembali Eropa. Apabila dari orang teknik diharapkan agar ikut menyumbang demi
suatu keputusan bangsanya atau negaranya, maka sering terjadi bahwa dia merasa
tidak pasti, karena dalam hal-hal itu ia tidak menemukan tolak-tolak ukur
pengarahan seperti dalam dunianya.
Ketika
manusia melihat pesawat terbang naik keudara, ketika orang mengalami
sulfonamida betul-betul menyelamatkan manusia dari kematian, maka pada saat itu
tidak ada lagi keragu-raguan. Manusia dalam semua permasalahan selalu mencari
pegangan. Semua kehidupan tidaklah pasti, terancam kehidupan bangsa-bangsa,
kota-kota, daerah-daerah seperti kehidupan orang perorangan. Dalam teknik orang
dapat menemukan suatu pegangan. Hukum-hukum alam adalah pasti. Pengujiannya
menentukan, tetapi rupa-rupanya di bidang-bidang lain tangan meraih
kedalamketidak pastian. Filsafat eksistensialisme adalah suatu ungkapan juga
dari keadaan tersebut. Jika orang selalu sia-sia meraih pegangan yang pasti, ia
cenderung untuk menerima suatu tolak ukur yang semu.
Teknik
bagaikan seorang abdi perempuan,teknikus abdi lelaki bagi sembarang tuan.
Memang kritik-kritik teknik seperti itu sempit dan menyesatkan, tetapi sebutir
kecil kebenaran ada juga didalamnya. Teknik membawa bahaya profesi yang sangat
jelas, bayangan dari keagungannya. Kita telah berbicara tentang pengendalian
diri, tentang latihan-latihan menuju kepenyerahan diri yang penuh pada “wilayah
pimpinan”, kewatak tidak mementingkan diri sendiri, yaknikepastian tentang
keberhasilan. Tetapi selain kebijaksanaan pelaksanaan, masih ada
kelompok-kelompok kesempurnaan lain, ialah kebijakan-kebijakan pengambilan
keputusan. Pada akhirnyalah manusia berdiri sendiri dihadapan pengadilan hati
nuraninya atau jika ia beriman di hadapan hakim abadinya.
Orang
berwibawa dan orang bawahan
Tanda-tanda
luar, gelar, pangkat bukan berarti kewibawaan yang penuh. Banyak orang tidak
berdiri pada keadaaan dirinya, tetapi bersembunyi di belakang pangkat mereka.
Karena teknik membentuk sejarah dan para pengemudi negara berkali-kali
mengadakan langkah-langkah paksaan pada papan catur politik mereka, maka
sungguhlah tugas kita yang tak dapat dielakkan ialah mendidik kaum muda kita
dan kader-kader teknik kita juga, agar mereka mampu mengambil keputusan.
Bahaya mengancam kita semua, tetapi terutama
kita kaum teknik bahaya itu lebih besar lagi. Kehidupan sehari-hari mengancam
kita semua dengan pelaksanaannya yang gaduh, dan yang sewenang-wenang dicampuri
kekuasaan-kekuasaan asing seperti misalnya dunia bisnis.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Teknologi merupakan satu ciri yang mendefinisikan
hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah.
Sedangkan kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Hubungan teknologi terhadap kebudayaan itu saling mempengaruhi, karena budaya
adalah nilai – nilai leluhur yang diwariskan pada suatu bangsa. Bangsa yang
besar adalah bangsa yang mau menghargai budayanya.
2. Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Teknologi merupakan sesuatu yang dapat meringankan pekerjaan manusia..
Sedangkan kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
3. Teknologi memberikan
dampak positif dan negatif pada kehidupan manusia.
4. Hubungan teknologi
terhadap kebudayaan itu saling mempengaruhi, karena budaya adalah nilai–nilai
leluhur yang diwariskan pada suatu bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang
mau menghargai budayanya, mungkin itu adalah istilah yang tepat untuk
menggambarkan begitu beragamnya budaya orang Indonesia mulai dari Sabang sampai
Merauke.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Mangunwijaya, Y.B . 1987
. TEKNOLOGI
DAN DAMPAK KEBUDAYAAN . JAKARTA : Yayasan Obor Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar