Minggu, 19 Januari 2014

TEKNOLOGI DAN PENATAAN EKONOMI


MAKALAH
TUGAS KELOMPOK
DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS PERKULIAHAN
MATA KULIAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
DOSEN PENGAMPU: AQIB ARDIANSYAH M.Ag


DISUSUN OLEH:
RATNA DESI
THYA SHOFIA
MUTIYA ZAQIATUN
UUT INDAH LESTARI
AGUNG SETYAWAN
SEH MAOLANA
NINIK RESTU HANDAYANI
NIA FAOZIATYATI FAJRIN
LUKMAN
MAESAROH KHAYATI
SUBUR WIDADI


KELAS/SEMESTER : PGSD 3/ 2
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP ISLAM BUMIAYU
2013
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makhluk hidup jaman dahulu melakukan pekerjaannya secara manual tanpa adanya alat bantu. Jika ada paling hanya alat bantu biasa (tradisional) yang belum terlalu canggih. Seiring dengan perkembangan jaman, mulailah bermunculan teknologi. Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi merupakan sesuatu yang dapat meringankan pekerjaan manusia. Dahulu, orang membajak sawah hanya dibantu dengan kerbau, sapi dan cangkul saja, namun sekarang manusia bisa dengan mudah membajak sawah tanpa perlu susah-susah dan mengeluarkan banyak tenaga. Cukup hanya dengan menggunakan traktor dan teknologi lainnya yang untuk membajak maka kerjaan manusia untuk membajak sawahpun dapat diselesaikan dengan cepat. Tidak hanya itu sekarangpun manusia bisa melihat benda-benda di langit dengan leluasa tidak seperti dulu jika ingin melihat benda langit manusia hanya melihat benda-benda tertentu saja. Seperti matahari, bintang, bulan. Dengan kemajuan teknologi manusia tidak hanya bisa melihat itu semata tetapi juga bisa melihat galaksi, planet lain bahkan manusia bisa terjun langsung ke planet atau bulan dengan bantuan teknologi. Tidak hanya itu saja, sekarang kemajuan teknologi sudah semakin canggih. Dengan teknologi kita bisa melihat dan melakukan sesuatu yang mungkin tidak bisa dilakukan sendiri dengan tangan kosong. Misalnya saja untuk menggapai  bulan, mengetahui cuaca dan iklim yang akan terjadi di esok bahkan bulan dan tahun berikutnya. Dan masih banyak lainnya.
Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia pendidikan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
Hubungan teknologi terhadap kebudayaan itu saling mempengaruhi, karena budaya adalah nilai–nilai leluhur yang diwariskan pada suatu bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai budayanya, mungkin itu adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan begitu beragamnya budaya orang Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke.


























BAB II
PEMBAHASAN

Teknologi  adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Sedangkan kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Hubungan teknologi terhadap kebudayaan itu saling mempengaruhi, karena budaya adalah nilai – nilai leluhur yang diwariskan pada suatu bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai budayanya, mungkin itu adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan begitu beragamnya budaya orang Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke.
Tapi derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri misalnya :
Ø  Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibatnya kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan
Ø  Maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja,seperti  banyaknya remaja yang melakukan seks di luar nikah,
Ø  Bergantinya kebiasaan remaja,contohnya remaja di jaman sekarang ini lebih suka berdiam diri di depan computer  untuk mermain game atau lebih suka berdiam berjam–jam hanya untuk sekedar sharing di social media di bandingkan untuk memainkan permainan tradisional.
Ø  Penggunaan dialek bahasa Indonesia yang tidak benar seperti bahasa di kalangan remaja ,seperti serius menjadi ciyus, beneran menjadi enelan dsb.
Tapi dari semua dampak negative yang terjadi pada kebudayaan, dampak positif yang di timbulkan juga cukup besar seperti :
v  Kemajuan teknologi yang bersifat netral ( neutral technological progress) kemajuan yang terjadi karena tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan yang sama.
v  Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja ( labor-saving technological progress). Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh    meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
v  Kemajuan teknologi yang hemat modal ( capital-saving technological progress). Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.

TEKNOLOGI DAN PENATAAN EKONOMI INTERNASIONAL
Oleh
Sumitro Djojohadikusumo

            Arti, peranan dan pengaruh teknologi dalam perekonomian dunia sungguh penting. Teknologi merupakan salah satu faktor terpenting bagi keunggulan negara-negara maju yang mempunyai dasar industri yang kuat. Faktor tersebut selama ini merupakan kekuatan pokok pada pihak golongan negara-negara maju, karena dipergunakan sebagai kunci untuk pengembangan industri. Lain daripada itu, pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sangat luas terhadap segala segi kemasyarakatan agar peranan dan fungsi ilmu pengetahuan dan teknologi dikembalikan kepada pengabdian terhadap kesejahteraan manusia.
Peranan sumber daya alam, sumber daya manusia dan teknologi memberikan pengaruh pada kemajuan dan kesejahteraan manusia, yaitu dalam arti cara dan teknik bagaimana manusia dapat mempergunakan dan mengandalkan keadaan di sekitarnya, khususnya keadaan alam yang tersedia.
            Teknologi sangat erat hubungannya dengan ilmu pengetahuan dan ilmu teknik. Teknologi menyangkut teknik dan peralatan untuk melakukan rencana bersangkutan. Pada hakekatnya teknologi meliputi pengetahuan yang sistematik disertai dengan penerapan hasil pengetahuan sebagai kegiatan dalam perkembangan masyarakat. Ilmu pengetahuan mencakup faham dan pengertian mengenai dunia nyata di sekitar kita: ciri-ciri intrinsik tentang hal-ikhwal ruang, materi, energi dan interaksi (hubungan pengaruh timbal-balik) satu terhadap yang lainnya.
            Pengembangan teknologi sangat bergantung pada penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Penelitian (research) dan pengembangan ilmu pengetahuan merupakan landasan dasar untuk teknologi yang bermanfaat dalam pembangunan. Penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan tiga mata rantai kegiatan dalam satu siklus. Ketiga mata rantai itu tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Sedangkan dalam tahap sebelum siklus tersebut, sistem pendidikan merupakan prasyarat untuk perkembangan penelitian – ilmu pengetahuan – teknologi, selanjutnya hasil teknologi memerlukan sistem komunikasi, serangkaian kegiatan di bidang informasi, serta pula pembinaan dan pengembangan entrepreneurship (bersifat perusahaan negara atau kesatuan usaha swasta). Dengan demikian struktur prasaran untuk pengembangan teknologi meliputi:
1. Prasyarat                 : sistem pendidkan
2. Landasan dasar       : penelitian dan ilmu pengetahuan
3. Mata rantai lanjutan            : sistem komunikasi, kegiatan informasi, inovasi dan entrepreneurship

PENGEMBANGAN PENELITIAN DAN TEKNOLOGI
Oleh
Sumitro Djojohadikusumo

            Program kebijakan riset jangka pendek maupun jangka panjang mengandung suatu tugas berat bagi masyarakat tenaga ilmuwan umumnya dan tenaga peneliti khususnya. Ini merupakan tantangan untuk mengembangkan sifat dan jenis teknologi yang diperlukan untuk menghadapi masalah-masalah pokok di masa datang. Masyarakat membutuhkan tiga jenis teknologi yaitu teknologi maju, teknologi yang bersifat adaptif dan teknologi yang bersifat protektif.
a) Teknologi Maju
            Kemampuan nasional di bidang penelitian dan teknologi yang menyangkut sumber energi dan mineral , di bidang nuklir, dan mengenai beberapa aspek pokok dalam bidang teknologi angkasa luar harus ditingkatkan. Masalahnya karena mau tidak mau berbagai persoalan besar yang dihadapi bangsa dalam perkembangan masa depan, langsung dan tidak langsung berkaitan dengan bidang-bidang tersebut.
b) Teknologi Adaptif
            Dalam banyak hal teknologi yang bersumber pada penelitian dan pengembangan di negara-negara maju masih harus digarap dan disesuaikan dengan perimbangan-perimbangan keadaan masyarakat agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pemecahan masalah-masalah kongkrit seperti bidang pangan, pemukiman, pemeliharaan tanah dan perkembangan industri. Ukuran-ukuran utama untuk proses adaptasi dalam pengembangan teknologi ialah agar lebih cocok dengan pertimbangan:
1. Penyerapan tenaga kerja (labour absorptive)
2. Penggunaan bahan dalam negeri (local materials contents)
3. Neraca pembayaran luar negeri (penambahan devisa dan/atau penghematan devisa)
Semua itu dilaksanakan dengan tetap mempertahankan produktifitas, bahkan sedapat mungkin meningkatkannya dalam proses produksi. Penelitian dan teknologi yang bersifat adaptif itu antara lain menyangkut: pengembangan bibit unggul untuk bahan pangan (beras, kedelai, jagung, sorgum) maupun bahan perdagangan (karet, kelapa, minyak sawit) dan bahan bangunan. Begitu pula, sangat penting pengembangan teknologi yang bersangkutan dengan serangkaian mata rantai kegiatan setelah panen (post harvest technology) yang meliputi proses penyimpanan/pergudangan (storage), penyaringan, pengolahan, pengangkutan dan seterusnya. Aspek-aspek ini dengan sendirinya mengandung sifat teknologi yang diperlukan untuk pengembangan industri dalam negeri.
c) Teknologi Protektif
            Pengembangan teknologi yang bersifat protektif adalah untuk memelihara, melindungi dan mengamankan ekologi dan lingkungan hidup bagi masa depan. Asas-asas patokan dalam teknologi protektif berkisar pada konservasi, restorasi dan regenarasi sumber daya alam yang terkandung dalam wilayah tanah air. Peningkatan dan teknologi yang dapat meningkatkan kelestarian, memulihkan kesuburan tanah yang sudah tandus, memanfaatkan lagi tanah alang-alang sebagai tanah garapan merupakan unsur-unsur pokok dalam pengembangan teknologi protektif.

TEKNOLOGI PEMBANGUNAN DAN KEBUDAYAAN
Oleh
Soedjatmoko

Aspek dari strategi pembangunan sekarang masih dipermasalahkan dan dipersoalkan. Misalnya sekarang kebijaksanaan-kebijaksanaan pengganti yang disusun dengan hati-hati, harus dilaksanakan dengan efektif. Sebab kalau tidak begitu arah perkembangan ini akan mendatangkan ketidakadilan yang selalu akan memeperlebar jurang antara si kaya dan si miskin di suatu negara misalnya negara indonesia itu sendiri. Banyak negara berkembang sudah menyadari bahwa membuka daerah luar kota dengan jalan pembangunan pedesaan. Terdapat pula kesadaran-kesadaran baru bahwa sistem sosio-tekhnologis menimbulkan kerugian-kerugian ekologis.kesadaran ini memoertebal kebutuhan untuk menyusun pola– pola pembangunanan yang bukan merupakan pengulangan belaka dari apa yang pernah dijalankan dinegara- negara maju.
Negara yang sedang berkembang terutama yang berpenduduk lebih banyak kiranya akan harus menyusun suatu pola pembangunan yang dapat membuat mereka mampu untuk hidup dengan suatu taraf kepadatan penduduk yang dalam tiga puluh tahun mendatang akan mencapai dua kali yang sekarang. Negara yang berkembang harus menjalankan kebijaksanaan perkembangan yang diarahkan pada pembekerjaan dalam bidang bidang industri dan pertanian, dan harus mengembangkan teknologi . starategi pembangunannya haruslah dengan gemlang dan konssten ditujukan pada peningkatan swasembada, peningkatan kemampuan untuk berusaha sendiri pada tiap langkah terutama didaerah pedesaan. Strategi demikian akan memerlukan pula reorientasi dan penyusunan kembali sistem pendidikan. Strategi pembangunan itu akan memerlukan suatu upaya yang jauh lebih cermat guna menyediakan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan ketermapilan yang bermanfaat, bagi mereka yang tidak berhasil memasuki sistem persekolahan.
Untuk mengembangkan teknologi menengah yang sesuai dengan situasi mereka tentu saja negara berkembang harus meningkatkan kecakapan dalam bidang teknologi tinggi guna proses produksi dibidang-bidang tertentu, namun kebutuhan untuk teknologi menengah lebih mendesak. Ada dua alasannya, yang pertama teknologi menengah akan memungkinkan negara-negara itu untuk mengembangkan teknik padat karya, teknik produksi, padat karya ini akan memungkinkan emansipasi pedesaan yang diperlukan, lewat defersifikasi kedalam kegiatan-kegiatan non agraris. Kedua, jika negara kurang berkembang tidak mengembangkan teknologi menengah demikian mereka akan selalu terjerat dalam gerakan-gerakan yang akan membawa mereka untuk mengulang pola pembangunan negara-negara industri.
Pengembangan teknologi baru cukup mahal negara berkembang jelas tidak memiliki cukup kekayaan maupun kemampuan teknologi serta ilmiah untuk melakukannya sendiri, maka rakyat industri seharusnya membantu dalam hal ini. Lester Pearson pernah menyerukan agar negara-negara industri menyumbangkan sedikitnya 5% dari dana riset dan pengembangannya guna penanggulangan kemiskinan intenasional. Sampai sekarang pemindahan teknologi negara-negara sedang berkembang lewat operasi bisnis swasta tidaklah mengesankan.
 Dari segi ini menjadi lebih jelas bahwa negara-negara berkembang sangat kurang memiliki kebebasan untuk menyusun pola pembanguanan.  Jika kita hendak mendapatkan suatu strategi pembanguan yang menuju kesuatu sistem kemasyarakatan yang lainnya menggunakan jenis teknologi yang berbeda maka kita harus memautkan usaha kita itu pada usaha kebudayaan tradisional untuk membentuk kembali dirinya guna menanggulangi tantangan-tantangan kehidupan modern melainkan juga menangani pencarian tujuan dan makna hidup terutama dihari depan yang akan jauh lebih padat dan lebih terbatas. Dalam kerangka kebudayaan serta agama-aama yang tradisional manusia dapat menaggulangi pertanyaan-pertanyaan tertinggi yang dihadapkan kepada masarakat seperti kehidpan, maut, tujuan, dan makna. Dengan faktor ini maka lingkup sempit dari kecakapan manusia yang terlibat dalam peradaban modern dapat diperlebar, isi pengalaman manusia modern dapat diperkaya, dan kreatifitasnya dirangsang dengan cara yang baru. Maka yng dicari seharusnya dicari adalah suatu peradaban baru, kebudayaan baru yang tujuannya bukannya perkembangan serta keberlimpahan yang berlipat ganda terus menerus melainkan pemekerjaan yang terhormat dan pencukupan kebutuhan material yang tersebar merata. 

TEKNIK MEMBENTUK MANUSIA
Oleh
Friedrich Dessauer

Cara terbaik bagi kita untuk mengamati pembentukan manusia oleh teknik ialah bila kita meninjau sekolah-sekolah (mulai sekolah kejuruan sampai sekolah tinggi teknik), juga secara sungguh-sungguh menijau pabrik-pabrik serta mengadakan kontak dekat dengan orang-orang di situ. Berdisiplin menetap dalam wilayah-pimpinan, tanpa melakukan “kesalahan” baik karena tidak tahu maupun karena kelemahan, itulah yang penting. Siapa yang mempelajari dan melatih diri semua ituselama berpuluh-puluh tahun, siapa yang lulus dari sekolah ini, dialah yang berjalan dalam suatu ruangan dengan batas tertentu. Batas-batas itu ialah hukum-hukum alam raya, yang menjadi sumber karyanya dan yang menentukan batas-batas kemungkinan teknis. Tetapi tak seorang pun bertanya, apakah batas-batas itu mutlak, apakah dibalik batas-batas tersebut ada suatu “ketiadaan”, ataukah suatu “yang kuasa” yang memberikan hukum-hukum itu.
Bila orang terdidik begitu selama bertahun-tahun, dia akan memenangkan hadiah besar berupa kepastian tentang pemenuhan tujuan karyanya. Manusia teknik itu tahu: jika saya setia bekerja dalam wilayah pimpinanku,jadi dengan penerapan hukum alam dan dengan sarana-sarana berian yang mungkin, tanpa lalai berbakti demi tujuan, dan jika saya menjalankan pengendalian diri dalam hal teknik, maka pekerjaannya pasti berhasil. Begitulah kaum teknik adalah orang-orang yang dalam profesinya dapat diandalkan. Kalau tidak begitu, tentulah mereka tidak akan sanggup bertekat berbuat hal-hal yang berat dan besar.Maka dunia ikut yakin serba pasti dengan mereka, dan mengharapkan dari mereka pembangunan kembali Eropa. Apabila dari orang teknik diharapkan agar ikut menyumbang demi suatu keputusan bangsanya atau negaranya, maka sering terjadi bahwa dia merasa tidak pasti, karena dalam hal-hal itu ia tidak menemukan tolak-tolak ukur pengarahan seperti dalam dunianya.
Ketika manusia melihat pesawat terbang naik keudara, ketika orang mengalami sulfonamida betul-betul menyelamatkan manusia dari kematian, maka pada saat itu tidak ada lagi keragu-raguan. Manusia dalam semua permasalahan selalu mencari pegangan. Semua kehidupan tidaklah pasti, terancam kehidupan bangsa-bangsa, kota-kota, daerah-daerah seperti kehidupan orang perorangan. Dalam teknik orang dapat menemukan suatu pegangan. Hukum-hukum alam adalah pasti. Pengujiannya menentukan, tetapi rupa-rupanya di bidang-bidang lain tangan meraih kedalamketidak pastian. Filsafat eksistensialisme adalah suatu ungkapan juga dari keadaan tersebut. Jika orang selalu sia-sia meraih pegangan yang pasti, ia cenderung untuk menerima suatu tolak ukur yang semu.
Teknik bagaikan seorang abdi perempuan,teknikus abdi lelaki bagi sembarang tuan. Memang kritik-kritik teknik seperti itu sempit dan menyesatkan, tetapi sebutir kecil kebenaran ada juga didalamnya. Teknik membawa bahaya profesi yang sangat jelas, bayangan dari keagungannya. Kita telah berbicara tentang pengendalian diri, tentang latihan-latihan menuju kepenyerahan diri yang penuh pada “wilayah pimpinan”, kewatak tidak mementingkan diri sendiri, yaknikepastian tentang keberhasilan. Tetapi selain kebijaksanaan pelaksanaan, masih ada kelompok-kelompok kesempurnaan lain, ialah kebijakan-kebijakan pengambilan keputusan. Pada akhirnyalah manusia berdiri sendiri dihadapan pengadilan hati nuraninya atau jika ia beriman di hadapan hakim abadinya.
Orang berwibawa dan orang bawahan
Tanda-tanda luar, gelar, pangkat bukan berarti kewibawaan yang penuh. Banyak orang tidak berdiri pada keadaaan dirinya, tetapi bersembunyi di belakang pangkat mereka. Karena teknik membentuk sejarah dan para pengemudi negara berkali-kali mengadakan langkah-langkah paksaan pada papan catur politik mereka, maka sungguhlah tugas kita yang tak dapat dielakkan ialah mendidik kaum muda kita dan kader-kader teknik kita juga, agar mereka mampu mengambil keputusan.
 Bahaya mengancam kita semua, tetapi terutama kita kaum teknik bahaya itu lebih besar lagi. Kehidupan sehari-hari mengancam kita semua dengan pelaksanaannya yang gaduh, dan yang sewenang-wenang dicampuri kekuasaan-kekuasaan asing seperti misalnya dunia bisnis.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Teknologi  merupakan satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Sedangkan kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Hubungan teknologi terhadap kebudayaan itu saling mempengaruhi, karena budaya adalah nilai – nilai leluhur yang diwariskan pada suatu bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai budayanya.
2. Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi merupakan sesuatu yang dapat meringankan pekerjaan manusia.. Sedangkan kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
3. Teknologi memberikan dampak positif dan negatif pada kehidupan manusia.
4. Hubungan teknologi terhadap kebudayaan itu saling mempengaruhi, karena budaya adalah nilai–nilai leluhur yang diwariskan pada suatu bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai budayanya, mungkin itu adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan begitu beragamnya budaya orang Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke.







DAFTAR PUSTAKA

1. Mangunwijaya, Y.B . 1987 .  TEKNOLOGI DAN DAMPAK KEBUDAYAAN . JAKARTA : Yayasan Obor Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar